Lihat ke Halaman Asli

Kalian Termasuk yang Mana Nih, Si Paling Ekstrovert atau Si Paling Introvert?

Diperbarui: 28 Oktober 2022   06:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Tribunnews.com

Ari hanya terdiam di bangku pojok kelas dengan fikiran yang penuh dengan pertanyaan dari materi yang dijelaskan Pak Guru. Sebelumnya dia sudah mengajukan satu pertanyaan, Namun dia tidak berani mengutarakan pertanyaan yang masih berkecamuk di fikirannya, karena paradigma yang muncul saat itu, Ketika banyak bertanya dianggap bodoh atau mengganggu proses pembelajaran. Di lain tempat Risa mengeluh karena susah memahami materi tentang teori asam-basa, di kelasnya guru hanya menjelaskan banyak materi tanpa adanya praktik.

Ibarat kata "lain sungai, lain pula ikannya" lain orang, lain pula gaya belajarnya, pepatah tersebut menunjukkan bahwa setiap anak memliki gaya belajar yang khas, sehingga tidak bisa disamakan antara siswa satu dengan lainnya, dan kita tidak boleh menyimpulkan bahwa anak ini bodoh hanya karena dia tidak memahami mata pelajaran matematika Bab dimensi ruang misalnya. Perbedaan gaya belajar ini berakibat pada kebutuhan belajar yang berbeda pula sehingga masing-masing siswa harus mengetahui gaya belajar yang dimilikinya.

Selain siswa, Guru juga memiliki cara mengajar yang berbeda. Ada beberapa guru yang hanya mengajar ya sekedar mengajar untuk menggugurkan kewajiban tanpa memperdulikan siswanya paham atau tidak, namun ada juga guru yang terus belajar mengevaluasi cara mengajarnya demi memahamkan siswanya.

Zaman berubah dan terus berubah. Daripada hanya diam dan menyaksikan, sudah saatnya kita mengubah paradigma baru di dunia pendidikan. Untuk orang tua maupun tenaga pendidik, Mulailah memahami cara mengajar anak sesuai dengan kecenderungan gaya belajarnya.

Myers-Briggs dalam buku Ways Of Learning membagi gaya belajar menjadi 16 tipe yang terdiri dari 2 kelompok yakni ESTP (ekstroversion, sensing, thinking, perceiving) dan INFJ (introversion, intuition, feeling, judgement). Istilah introvert dan ekstrovert pertama kali dipopulerkan oleh seorang psikolog terkenal dari Swiss. Beliau adalah Carl Gustav Jung, dengan kata-kata termasyhurnya "thinking is difficult, that's way most people jugde."

Bagaimana perbedaan gaya belajar seseorang yang Introvert dan Ekstrovert?

Pelajar introvert cenderung lebih suka belajar sendiri, mendengarkan orang lain, mengamati, menganalisis, menulis, membaca, berpikir sebelum bertindak, dan banyak merenung serta memahami pelajaran di tempat yang tenang. Si paling introvert biasanya dicap sebagai pendiam nyatanya tidak selalu seperti itu kok, hanya saja mereka merasa lelah jika berkumpul dengan banyak orang.

Gaya belajar si paling ekstrovert merupakan kebalikan dari gaya introvert. Dikenal pribadi yang supple dan komunikatif, Mereka lebih suka speak up untuk mengemukakan ide-ide baru, banyak berinteraksi kelompok, belajar melalui pengalaman, dan suka berpetualang.

Pada dasarnya setiap orang memiliki sisi introvert dan ekstrovert dalam kepribadian masing-masing, akan tetapi salah satu sisi akan muncul lebih dominan dalam karakter orang tersebut. Jadi, kalian termasuk yang mana ni, Si paling Ekstrovert atau si paling Introvert?

Untuk lebih jelasnya, silahkan baca:

Pritchard, Alan. (2008). Ways Of Learning. Prancis: Taylor dan Francis e-Library




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline