Banyak yang beranggapan bahwa diabetes adalah penyakit yang hanya menyerang orang tua atau usia lanjut. Padahal kenyataannya, diabetes tidak pernah memandang status dan usia. Di era modern ini, gaya hidup yang tidak sehat dan kurang bergerak semakin memperbesar peluang diabetes mulai dari usia muda hingga usia lanjut. Indonesia kini memiliki jumlah penyandang diabetes terbesar ke-7 di dunia dengan jumlah sekitar 8,5 juta jiwa. Bahkan dari jumlah itu, bisa jadi ada yang belum terdeteksi terutama diabetesi usia muda 0-40 tahun.
Banyak mitos-mitos seputaran diabetes yang beredar di masyarakat. Salah satunya adalah penyandang diabetes sering lemas dan tidak bisa beraktivitas layaknya orang normal. “Yang perlu dipahami adalah penyakit diabetes merupakan penyakit yang bisa dikendalikan,” kata dr. Mohamad Firas, dokter yang juga penyandang DM 1 ini. “Apabila seseorang dengan diabetes menjaga gula darahnya, maka kualitas hidupnya tidak akan berbeda dengan yang tidak diabetes”.
Para penyandang diabetes usia muda Indonesia yang berkumpul dalam Young Diabetics berinisiasi mengadakan perjalanan ke Bromo untuk para penyadang diabetes pada tanggal 15-17 Agustus 2015. Acara ini selain bertujuan untuk saling berkenalan dengan para diabetesi di tanah air juga ingin mematahkan mitos seputar diabetes. “Acara ini diharapkan mematahkan mitos kalau diabetesi tidak bisa apa-apa dan jangan kecapekan,” ungkap Sarah Sungkar selaku penanggung jawab acara. Selain menanjak ke Bromo, para peserta akan diajak berkeliling kota Malang. Harapannya adalah para penyandang diabetes bisa saling berkumpul dan berbagi pengalaman tentang menjaga pola hidup sehat.
Bagi yang berminat untuk bisa menambah koneksi dan edukasi tentang diabetes di antara para diabetesi, silakan mengisi form di http://bit.ly/diabeticstobromo. Syaratnya adalah para penyandang diabetes berusia minimal 16 tahun dan mampu menjaga gula darahnya dengan baik.