Lihat ke Halaman Asli

Zulfika Satria Kusharsanto

Peneliti Kebijakan Riset dan Inovasi

BBM Naik di Belanda? Tidak Masalah Karena Ada Sepeda

Diperbarui: 24 Juni 2015   15:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13657477991587210948

“BBM naik? Gila aja! Saya butuh bensin buat ke kantor, buat jalan-jalan, buat macem-macem deh!” Quote di atas sepertinya sudah menjadi opini mayoritas masyarakat Indonesia setiap kali bahan bakar minyak atau BBM harganya dinaikkan. Kalau saya boleh menilai opini tersebut muncul karena masyarakat Indonesia masih mengandalkan mobil dan sepeda motor pribadi sebagai moda transportasi. Pernahkah terpikir untuk memikirkan solusi alternatif agar kita tidak berkegantungan dengan BBM sebegitu besarnya? Menarik, saat saya membaca sebuah artikel dan jurnal tentang bagaimana Belanda mengatasi permasalahan transportasinya tersebut. [caption id="attachment_247531" align="aligncenter" width="404" caption="Maraknya masyarakat bersepeda di Belanda"][/caption] Sepeda. Ya, sepeda menjadi solusi alternatif Belanda untuk menjadi moda transportasi utama dan hingga sekarang menjadi favorit penduduknya. Ternyata asal mula Belanda mengembangkan moda transportasi sepeda ini berangkat dari krisis bahan bakar minyak di tahun 1972. Krisis tersebut ditanggapi oleh Pemerintah Belanda untuk memrioritaskan pengembangan penggunaan sepeda dengan memberikan subsidi di berbagai kebijakan persepedaan nasional. Langkah yang tidak salah! Kini Belanda telah menjadi yang terdepan dalam mengembangkan moda transportasi sepeda. Dari seluruh negara di dunia, Belanda memiliki tingkat penggunaan sepeda tertinggi yaitu hingga 27% dari total perjalanan yang ada. Jauh unggul di atas Denmark dan Jerman. Bahkan uniknya, jumlah sepeda di Belanda sebesar 18.000.000 bahkan melebihi jumlah penduduknya yang “hanya” 16.400.000 jiwa!

[caption id="attachment_247532" align="aligncenter" width="469" caption="Pengguna Sepeda di Belanda mencapai 27% dari total trip per tahun"]

13657479831865221213

[/caption] Tapi, kalau cuma menyediakan sepeda dan jalur sepeda apa hebatnya? Indonesia aja juga bisa. Di Jakarta, Solo, Yogyakarta juga ada tuh. Memang fakta yang saya jelaskan sebelumnya bukanlah fakta yang terlalu mencengangkan karena Belanda memang sudah terkenal akan budaya bersepedanya. Nah, tapi bukan Belanda namanya kalau tidak menjadi pionir atau pelopor inovasi! Saking cintanya kepada sepeda, banyak sekali inovasi teknologi yang dilakukan oleh Belanda untuk terus mengembangkan moda transportasi sepeda ini. Sebut saja ada sepeda yang digunakan sebagai “bus sekolah”. Sepeda unik ini diperuntukan untuk anak-anak sekolah usia 4-12 tahun. Ini menjadi pertama dan satu-satunya di dunia!

[caption id="" align="aligncenter" width="614" caption="Bus Sekolah berbentuk sepeda"]

Bus Sekolah berbentuk sepeda

[/caption] Selain itu Belanda juga mengembangkan teknologi keamanan untuk sepeda di berbagai kondisi salah satunya bersepeda di malam hari. Di Belanda telah dikembangkan teknologi jalur sepeda “glow in the dark” sehingga bersepeda di malam hari tidak jadi masalah. Segala inovasi ini berbuah manis, Belanda memiliki tingkat kecelakaan sepeda terendah di dunia, padahal populasi sepedanya paling banyak di dunia loh! [caption id="" align="aligncenter" width="530" caption="Jalur Sepeda yang Bisa Berpendar Saat Malam Hari"][/caption] Jadi ceritanya kalau harga BBM mau naik di Belanda? Tidak masalah! Melihat sebegitu nyamannya dan prioritasnya sepeda digunakan sebagai moda pergerakan masyarakat, BBM tidak terlalu berpengaruh terhadap ekonomi masyarakat ditinjau dari kebutuhan transportasi. Belanda mampu menunjukkan keunggulannya dalam mencari solusi alternatif krisis minyak dunia ini dengan pengembangan inovasi persepedaan. Dengan mengutamakan sepeda, ketergantungan masyarakat akan BBM menjadi sangat rendah. Poin plusnya, tentu saja udara perkotaan menjadi lebih segar dan penduduknya lebih sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline