Intelektual adalah kata yang cukup mewakili kondisi Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Jakarta, dimana satu-satunya pasangan secara resmi terbentuk sebagai Cagub serta Cawagub yaitu Anies Baswedan dan Sohibul Iman atau AMAN dari PKS.
Pilkada Jakarta tampak mewakili kalangan terdidik sehingga dalam beberapa kali kontestasi pimpinan daerahnya selalu ada figur intelektual, termasuk Anies Baswedan, Sohibul Iman dimana keduanya sebenarnya pernah menjabat Rektor Universitas Paramadina.
Satu orang lagi yang sebenarnya saat ini juga menjabat Rektor Universitas Paramadina dan pernah turun gunung untuk maju dalam kontestasi Pilkada Jakarta yaitu Didik J Rachbini walaupun latar belakang sebelumnya merupakan tokoh partai.
Namun melihat ketiga figur baik Anies Baswedan, Sohibul Iman, dan Didik J Rachbini yang sama-sama pernah menjabat Rektor Universitas Paramadina maka tidak salah adanya istilah intelektual di pusaran Pilkada Jakarta.
PKS yang sempat menyatakan mengusung Sohibul Iman sebagai Cagub Jakarta dimana bisa menjadi irisan basis pendukung Anies Baswedan akhirnya selesai dengan berubahnya keputusan pengurus partai tersebut dan beralih ke mantan Capres usungannya di Pilpres lalu.
PKS kemudian mengumumkan secara resmi bahwa partai tersebut akan mengusung Anies Baswedan dan Sohibul Iman dalam Pilkada Jakarta tidak lama lagi, artinya kadernya masuk sebagai Cawagub dari mantan Gubernur Ibu Kota itu.
"Dewan Pimpinan Tingkat Pusat DPTP PKS pada rapat di hari Kamis, 20 Juni 2024 telah memutuskan mengusung Bapak Anies Rasyid Baswedan sebagai Bakal Calon Gubernur dan Bapak Mohamad Sohibul Iman sebagai Bakal Calon Wakil Gubernur," kata Presiden PKS Ahmad Syaikhu sebagaimana dikutip dari kanal YouTube PKSTV Rabu, 26 Juni 2024.
Tidak perlu waktu lama bagi PKS untuk menurunkan pengusungan Bacagub Sohibul Iman menjadi Bacawagub Anies Baswedan, padahal Juru Bicara partai itu baru saja menyampaikan kepada publik dan terus menjadi perbincangan hangat terutama soal irisan pendukung.
Tetapi merujuk kepada pernyataan Presiden PKS Ahmad Syaikhu di atas, sebenarnya pengusungan Anies Baswedan juga sudah dibicarakan dalam rapat internal pengurus pusat partai tersebut, namun munculnya nama Sohibul Iman sebagai Cagub yang hanya sebentar memang cukup mengangkat konsistensi kaderisasi.
PKS sebagai partai kader tentu sudah sangat layak mengusung orang dari internalnya, apalagi sebagai pemenang Pemilihan Legislatif di Jakarta, tentu sudah selayaknya tidak mengajukan Cagub pihak eksternal, namun perolehan kursi partai yang masih kurang membuat harus berkoalisi.
Inilah yang disadari PKS sehingga memilih untuk menurunkan posisi Bacagub Sohibul Iman menjadi Bacawagub dari Anies Baswedan, capres dukungan partai itu pada Pilpres lalu tersebut juga sudah mengkonfirmasi terkait pernyataan dirinya akan kembali diusung.