Lihat ke Halaman Asli

ZS Maula

Amil Zakat Bersertifikat BNSP

Peran Penting Dewan Dakwah di Masa Pergerakan Indonesia yang Jarang Diketahui, Fadli Zon Sebut Beberapa Kali

Diperbarui: 24 Juni 2024   09:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Instagram Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia

Dewan Dakwah Islamiah Indonesia atau yang biasa disingkat dengan dua kata pertamanya memiliki peran penting di masa pergerakan Indonesia, hal itu disebut-sebut beberapa kali oleh Fadli Zon anggota DPR RI dari Partai Gerindra.

Peran penting Dewan Dakwah di masa pergerakan Indonesia tersebut tergolong jarang diketahui, namun hal ini diungkap oleh Fadli Zon dalam sebuah diskusi bersama rekan-rekannya yang membicarakan terkait hal itu.

Sebelum diskusi sampai pada pembahasan peran penting Dewan Dakwah Fadli Zon sebenarnya menyampaikan soal kondisi bangsa di masa-masa akhir kepemimpinan Presiden Soeharto dimana menurutnya para aktivis dari ormas-ormas Islam sudah lama bergerak.

Ormas-ormas Islam termasuk salah satunya yang disebut pertama yaitu Dewan Dakwah diakui oleh Fadli Zon bahwa dirinya memiliki hubungan yang sangat dekat, keadaan saat itu lembaga-lembaga kaum muslimin tersebut memiliki pendapat soal reformasi yang berbeda dengan KAMMI dimana terus saja berdemo.

Awalnya Fadli Zon mengatakan bahwa apa yang dilakukan KAMMI pimpinan Fahri Hamzah saat itu memiliki peranan penting dalam pergolakan reformasi, sementara Dewan Dakwah dan pihak dari ormas-ormas Islam saat berpendapat bahwa perubahan bisa dipimpin langsung oleh Presiden Soeharto dimana notabene sudah lebih religius.

"Saya kan memiliki hubungan dengan ormas-ormas Islam, nah ormas-ormas Islam ini yang memang bukan hanya persoalan reformasi (tetapi) sudah lama kita jalin, dengan Dewan Dakwah Islamiyah, dengan Muhammadiyah, dengan PBNU," ungkap Fadli Zon sebagaimana dikutip dari video yang diunggah oleh akun YouTube Total Politik pada 15 Mei 2024.

Fadli Zon kemudian menerangkan bahwa arus dari ormas-ormas Islam tersebut saat itu memiliki pendapat bahwa reformasi bisa dipimpin langsung oleh Presiden Soeharto sebab orang nomor satu di Indonesia itu dipandang sudah memiliki religiusitas lebih sebagaimana kaum muslimin pada umumnya.

Fadli Zon selanjutnya menyebut Dewan Dakwah untuk kedua kalinya bersama Muhammadiyah di mana tokoh-tokoh dari ormas-ormas Islam tersebut memiliki pendapat berbeda dengan mahasiswa yang bergabung dalam barisan KAMMI.

Pembahasan kemudian pun berlanjut terkait kondisi Presiden Soeharto di masa-masa akhir jabatannya di mana menurut Fadli Zon kondisi umat Islam saat itu merasa berada di pinggir sedangkan kau muslimin merupakan penduduk mayoritas di Indonesia.

Tuntutan umat islam sebenarnya diterangkan oleh Fadli Zon tidak merupakan hal besar tetapi suatu yang biasa saja, sebagaimana saat itu misalnya terkait larangan penggunaan jilbab makkah terjadi banyak demo dan bahkan MH Ainun Najib menulis Lautan Jilbab sebagai bentuk protes.

"Jadi semangat (religiusitas) terdorong oleh  suatu suasana zaman dan Pak Harto menurut saya juga mungkin sebagai orang Jawa sudah semakin sepuh berfikir mendapat hidayah begitu ya, ada ICMI yang didorong hatiku oleh Pak Habibie dan tokoh-tokoh cendekiawan muslim," terang Fadli Zon.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline