Lihat ke Halaman Asli

Andy Zulfikar

Mahasiswa UM

KKN Tematik UM 2021: Sosialisasi Penguatan Desa Mandiri Melalui Ekonomi Kreatif

Diperbarui: 5 Juli 2021   22:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosialisasi Ekonomi Kreatif/dokpri

Sidorejo, Malang - Desa Sidorejo merupakan  desa yang kaya akan potensi, salah satunya ialah pada bidang pertanian. Potensi desa tersebut dapat dikembangkan untuk mendukung pembentukan desa mandiri. Desa Mandiri sendiri didefinisikan sebagai desa yang mampu membangun dan mengembangkan desanya sendiri dengan memaksimalkan potensi yang ada serta memanfaatkan teknologi tepat guna. Guna membantu pengembangan potensi Desa Sidorejo, mahasiswa KKN Tematik UM mengadakan sosialisasi dengan tema "Penguatan Desa Mandiri melalui Ekonomi Kreatif."

Sosialisasi tersebut mengundang Dosen Ekonomi Pembangunan, Bapak Magistyo Purboyo Priambodo, S.E., M.E., sebagai pemateri. Acara dimulai pukul 13.00 WIB dengan jumlah peserta sebanyak 25 orang yang terdiri dari perangkat desa, BUMDES, Ibu PKK, dan Pokdarwis. Acara tersebut dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat guna mencegah penyebaran virus Covid-19.

Bapak Magistyo menyampaikan bahwa di era disrupsi ini terjadi banyak perubahan yang tidak menentu serta ditambah dengan adanya pandemi Covid-19. Kondisi tersebut menjadi kendala untuk pengembangan desa mandiri.  Untuk mengatasi kendala tersebut, diperlukan komponen yang mendukung seperti SDM yang berkualitas, SDA yang mencukupi, ketersediaan sarana dan prasarana, pengadaan produk khas, kemampuan desa untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan yang terpenting ialah kesadaran dan keterlibatan masyarakat.  

Lalu disampaikan pula bahwa dalam pengembangan Desa Mandiri, BUMDES memiliki peran penting, di mana BUMDES dapat menjadi penggerak ekonomi kreatif dan menciptakan produk-produk kreatif. Namun, seringkali BUMDES dihadapi dengan berbagi kendala seperti kekurangan modal, kurangnya minat usaha, keterbatasan teknologi, SDM, dan informasi. Kendala tersebut dapat diatasi dengan berbagai cara seperti: a) pengembangan e-commerce, b) menciptakan produk kreatif yang memiliki nilai tambah secara ekonomi serta nilai tambah sosial dan budaya, c) peningkatan daya saing.

Bapak Magistyo juga menyampaikan kekagumannya terhadap kondisi Desa Sidorejo yang sudah sangat maju dan asri. Menurut beliau, adanya Kafe Sawah Dewi Sri menjadi nilai tambah Desa Sidorejo yang bisa dikembangkan untuk mendukung pengembangan desa mandiri melalui ekonomi kreatif. Selain itu, warga Desa Sidorejo juga sudah memiliki berbagai macam usaha. Namun, tidak semua warga bisa memanfaatkan teknologi yang ada sehingga usaha tersebut masih kurang menjangkau masyarakat luas. Beliau menyarankan untuk adanya pemerataan pemanfaatan teknologi agar seluruh warga dapat memajukan usaha-usaha yang mereka miliki. Menurut beliau, usaha yang dimiliki warga terbilang unik.

Acara selesai pada pukul 15.00 WIB, dengan ditutupnya sosialisasi tersebut, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi Desa Sidorejo untuk dapat mengembangkan potensi-potensi yang ada serta memajukan usaha para warganya sehingga Desa Sidorejo dapat menjadi desa yang mandiri melalui Ekonomi Kreatif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline