Lihat ke Halaman Asli

zul fikar

Mahasiswa

Islam Ekonomi Dan Rasionalitas

Diperbarui: 12 Desember 2024   16:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Islam Ekonomi dan Rasionalitas adalah dua konsep yang saling melengkapi dalam menganalisis perilaku ekonomi manusia, terutama dalam kerangka moral dan etika. Berikut adalah penjelasannya:

Islam ekonomi adalah cabang ilmu yang mempelajari aktivitas ekonomi berdasarkan ajaran Islam. Prinsip utamanya mencakup:

1. Tauhid (Keimanan): Aktivitas ekonomi harus berlandaskan keimanan kepada Allah dan bertujuan untuk mencapai keridhaan-Nya.

2. Keadilan: Menolak riba (bunga), gharar (ketidakpastian), dan menyisir (judi), serta mendorong distribusi kekayaan yang adil.


3. Keseimbangan (Tawazun): Memastikan keseimbangan antara kebutuhan duniawi dan ukhrawi.

Rasionalitas dalam Islam Ekonomi

   *.Rasionalitas adalah kemampuan manusia untuk berpikir logis dalam membuat keputusan. Dalam ekonomi konvensional, rasionalitas sering kali diartikan sebagai upaya memaksimalkan keuntungan atau utilitas. Namun, dalam Islam ekonomi, rasionalitas memiliki makna yang lebih luas:

    *.Rasionalitas spritual:Keputusan ekonomi tidak hanya didasarkan pada keuntungan duniawi, tetapi juga pada nilai-nilai akhirat.
Contoh: Menghindari praktik riba meskipun menguntungkan, karena itu dilarang oleh syariat.

  *. Rasionalitas Moral:Memprioritaskan tindakan    yang bermanfaat bagi orang lain, meskipun itu    tidak memberikan keuntungan       langsung. Contoh: Berinfaq atau sedekah       sebagai wujud solidaritas sosial.

  *.Rasionalitas sosial :mengambil keputusan yang mempertimbangkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.Contoh: Berbisnis dengan prinsip keadilan dan tidak memonopoli sumber daya.

 *.Keterhubungan Keduanya
Dalam Islam ekonomi, rasionalitas berperan sebagai landasan untuk mengambil keputusan yang optimal dalam kerangka syariah. Seseorang dianggap rasional jika keputusannya tidak hanya menguntungkan dirinya sendiri tetapi juga selaras dengan nilai-nilai Islam.
Contoh Praktik:
 *.Investasi Halal: Memilih investasi yang sesuai syariah meskipun potensi keuntungannya lebih rendah dibandingkan dengan investasi konvensional.
 *.Zakat: Menunaikan zakat sebagai bentuk tanggung jawab sosial meskipun mengurangi kekayaan pribadi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline