Pemanasan global dan perubahan iklim menjadi isu krusial di seluruh dunia ditandai dengan meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca, terutama karbon dioksida (CO2). Perubahan iklim memiliki dampak yang luas dan serius terhadap lingkungan, masyarakat, dan ekonomi global. Sehingga, menyebabkan perubahan iklim yang tidak terbantahkan. Di tengah tantangan ini, ekosistem mangrove muncul sebagai pahlawan tak terduga. Dengan kemampuan luar biasa dalam menyerap dan menyimpan karbon, mangrove dapat menjadi kunci dalam mengurangi emisi karbon dan memerangi dampak perubahan iklim yang semakin nyata.
Indonesia, yang memiliki luas mangrove terbesar di dunia, berada di garis depan dalam upaya global untuk melestarikan ekosistem ini. Mangrove bukan hanya menyediakan tempat bagi beragam kehidupan laut dan perlindungan pantai yang vital, tetapi juga berperan penting dalam siklus global karbon. Dengan kemampuannya menyerap karbon dioksida dari atmosfer dan menyimpannya dalam jaringan akar dan sedimen bawah tanah, mangrove berkontribusi pada apa yang dikenal sebagai "blue carbon" atau karbon biru.
Ekosistem mangrove tidak hanya menawarkan solusi alami yang efektif untuk penyerapan karbon, tetapi juga memiliki dampak yang positif dalam mitigasi perubahan iklim secara global. Memahami nilai ekosistem ini adalah langkah awal yang penting dalam upaya kita untuk melindungi dan memulihkan mangrove di seluruh dunia. Investasi dalam konservasi mangrove tidak hanya melindungi keanekaragaman hayati dan sumber daya alam, tetapi juga memastikan keberlanjutan bumi kita untuk generasi mendatang.