Lihat ke Halaman Asli

Zulfikar Peluw

Dosen Poltekkes Kemenkes Maluku

Pemanfaatan Limbah Kulit Ikan Tuna Sirip Kuning sebagai Sumber Kolagen Halal untuk Perawatan Luka

Diperbarui: 27 April 2024   03:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: www.normanregional.com

Dalam upaya mencari alternatif sumber kolagen yang halal dan efisien, limbah kulit ikan Tuna Sirip Kuning menunjukkan potensi yang signifikan. Sebagai salah satu protein paling penting dalam penyembuhan dan regenerasi jaringan, kolagen telah menjadi fokus dalam beberapa riset kesehatan, terutama dalam pengembangan balutan luka yang efektif. Beberapa hasil riset ini mengungkapkan metode inovatif menggunakan limbah kulit ikan untuk memproduksi kolagen dengan cara yang ramah lingkungan dan sesuai dengan prinsip halal.

Sumber Gambar: Maritim media

Inovasi dalam Ekstraksi Kolagen Kulit Ikan       

Proses ekstraksi dalam riset tersebut terdiri dari dua tahap penting: ekstraksi enzim pepsin dari lambung ikan Tuna Sirip Kuning dan ekstraksi kolagen dari kulit ikan menggunakan metode enzimatik. Enzim pepsin yang diekstraksi menunjukkan nilai aktivitas spesifik yang tinggi, mencapai 8.680 U/mg, menandakan efisiensi yang luar biasa dalam proses ekstraksi. Perendaman dalam larutan NaOH selama 12 jam dan proses hidrolisis dengan asam asetat selama 72 jam menjadi kunci dalam memurnikan kolagen yang dihasilkan. 

Kolagen yang diperoleh melalui proses ini, baik yang larut dalam papain dengan bobot molekul 310 kDa maupun yang larut dalam pepsin dengan bobot 328 kDa, menunjukkan rendemen yang memuaskan dan keberadaan gugus fungsi amida penting, yang krusial untuk aplikasi topikal perawatan luka.

Manfaat Klinis Kolagen Halal dari Kulit Ikan 

Kolagen tipe I, yang merupakan tipe kolagen dominan dalam kulit ikan Tuna Sirip Kuning, sangat penting dalam proses perbaikan jaringan luka. Sifat ini membuatnya ideal untuk digunakan dalam balutan luka, terutama dalam pengobatan luka diabetes yang membutuhkan regenerasi jaringan yang cepat dan efektif. Berbeda dari kolagen yang umumnya diambil dari sumber sapi dan babi, kolagen dari ikan tidak hanya menghindari isu non-halal tetapi juga menawarkan properti antioksidan dan anti-inflamasi. 

Mengatasi Tantangan Balutan Modern

Salah satu tantangan besar dalam teknlologi pengembangan balutan luka, seperti balutan luka modern (moist dressing) adalah biaya tinggi dan keterbatasan akses, terutama di negara berkembang. Hasil risat  menunjukkan bahwa dengan menggunakan sumber biota laut yang lebih berkelanjutan dan ekonomis seperti kulit ikan Tuna Sirip Kuning, dapat mengurangi biaya produksi sekaligus meningkatkan ketersediaan balutan luka yang halal dan efektif.

Kesimpulan  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline