Lihat ke Halaman Asli

ZULFIKA AJRUN NAFAD

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Prof. KH. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Di Bukit Karangkitri

Diperbarui: 3 Juli 2024   12:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahtiar Heraudi/dokpri

Sekadar hutan bukit Perhutani
Tanpa sumber air
Tak ada sebaris selokan pun
Apalagi berharap ada curug
Ia hanya bertadah pada hujan

Namun masih ada gubug-gubug
Panggok dalam bahasa lokal
Tapi kau bisa menyebutnya gazebo
Lantas aula kecil yang terbengkalai
Meski belum layak kau salami goodby

Terlebih masih ada bangunan persegi
Nyaris rapat tertutup kecuali pintunya
Dan dua atau tiga pekerja pengelola
Sebagai bukti sampah-sampah tertangani
Organik dan nonorganik tanpa panik

Kau boleh jadi kecewa karena
Tak sebagaimana dulu saat dibuka
Sebagai sarana wisata

Tapi sabarlah dan bersyukurlah
Sebuah aula besar limasan dan
segenap pernik ikutannya
Terus dibangun untuk menepis
ngungun

Meski mungkin perlu waktu lama
Kita masih layak sematkan asa
Pada lebaran atau semacamnya

Mengekalkan silaturahmi
Dalam momen fitri
Di puncak Karangkitri

BB,28.06.2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline