Dari KKM-DR UIN Malang 2021/2022 saya menjadi tahu tentang sejarah dari peran Ronggolawe di Kabupaten Tuban, hal ini karena mendapat penjelasan langsung oleh juru kunci makam Ronggolawe yang berada ditengah kota Tuban, tepatnya di Dukuh Kajongan, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban. Di kelurahan iniliah kita melaksanakan KKM yaitu Kelurahan Sidomulyo
Kabupaten Tuban merupakan salah satu dari 38 kabupaten dan kota yang berada di dalam wilayah administratif Provinsi Jawa Timur. Luas wilayah kabupaten ini adalah 1.904,70 km dengan panjang pantai mencapai 65 km. Tuban terletak di pesisir pantai utara Jawa bagian timur.
Dikisahkan dalam riwayat, Ronggolawe atau Ranggalawe merupakan salah satu pengikut setia Raden Wijaya yang turut merintis pendirian Kerajaan Majapahit pada 1293 Masehi, selain beberapa tokoh penting lainnya seperti Arya Wiraraja, Nambi, Kebo (Mahisa) Anabrang, juga Lembu Sora.
Ronggolawe adalah salah satu putra Arya Wiraraja, Bupati Songeneb (Sumenep) di Pulau Madura. Selain itu, Ronggolawe juga berkerabat dengan Lembu Sora yang tidak lain adalah pamannya. Tiga orang yang terikat jalinan keluarga ini mengabdi di Majapahit sejak era raja pertama, Raden Wijaya atau Kertarajasa Jayawardhana (1293-1309).
Tak lama setelah Majapahit berdiri, tepatnya tanggal 12 November 1293, Raden Wijaya menunjuk Ronggolawe sebagai Adipati Tuban, wilayah taklukan Majapahit di pesisir pantai utara. Namun, keputusan raja tersebut tidak memuaskan Ronggolawe. Ia merasa seharusnya mendapatkan posisi yang lebih baik.
Kekesalan Ronggolawe semakin memuncak lantaran Raden Wijaya mengangkat Nambi sebagai rakryan patih atau perdana menteri. Rakryan patih adalah jabatan paling tinggi dalam struktur pemerintahan Kerajaan Majapahit di bawah raja.
Menurut Ronggolawe, jabatan rakryan patih lebih pantas disandang oleh Lembu Sora, pamannya. Lembu Sora bagi Ronggolawe jauh lebih berjasa daripada Nambi dalam perjuangan mendirikan Kerajaan Majapahit.
Namun, Lembu Sora, ternyata memilih patuh atas kebijakan raja. Ia juga menasihati Ronggolawe agar memohon maaf kepada Raden Wijaya. Akan tetapi Ronggolawe tidak mau dan memilih kembali ke Tuban.
Makam Ronggolawe
Ronggalawe adalah seorang yang berjasa atas berdirinya Mojopahit, atas jasanya tersebut Ronggolawe diberi hadiah berupa wilayah kekuasaan di Tuban.
Menurut R. Soeparmo di dalam bukunya Catatan Sejarah 700 TahunTuban, makam tersebut berisi makam beberapa orang tokoh penting, yaitu:
- Raden Arya Ranggalawe.
- Raden Arya Siralawe.
- Raden Arya Sirawenang.
- Raden Arya Lena.
- Raden Arya Panular/Arya Dikara.
- Raden Arya Teja (Permulaan agama Islam).
- Raden Ayu Arya Teja.
- Nyai Ageng Manila, ibunda Sunan Bonang.
- Nyai Ageng Rondo Kuto (saudara Sunan Bonang tunggal bapa).
- Kyai Ageng Ngadusi.
- Nyai Ageng Marwati.
- Nyai Ageng Ghusniyah.
- Nyai Ageng Wanapala.
- Kyai Ageng Batulare.