Lihat ke Halaman Asli

Protes Si Otak Aktif Saat Ia Dipasifkan

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

12931238991101620383

Tuntutan kehidupan membuat banyak orang akan melakukan apapun asal memperoleh uang. Asal bisa bekerja dan mendapat uang sudah lah cukup. Uang prioritas utama untuk hidup. Sampai ada pula yang nekat berbuat kriminal agar memilikinya. Terkadang kita melakukan sebuah pekerjaan yang penting, sekali lagi punya uang. Meskipun job tersebut tidak sesuai dengan bakat dan minat kita. Alias terpaksa. "Daripada tak punya uang lebih baik kerja paksa." Oke lah, demi untuk hidup. Tapi apa tidak sayang kalau bakat kita tidak dikembangkan. Pekerjaan yang kita geluti terkadang juga bahkan hampir semua, membuat kita jenuh. Bosan dan tak bergairah karena yang dikerjakan hanya itu-itu saja. Terpaksa lagi. Apalagi bagi seorang pegawai atau kuli (maaf kalau terlalu kasar). Tugas dari Si Bos seperti ini ya akan dikerjakan seperti ini seterusnya. Otak yang dipakai untuk bereaksi terhadap hal-hal monoton akan berkembang monoton juga. Padahal otak manusia bisa terus berkembang lebih dan lebih. Eich, berkembang lebih maksudnya bukan semakin besar ukuran otaknya. Tapi kemampuan berpikir dan menangkap input hal-hal dan pengetahuan baru. Bilamana yang kita lakukan hari ini itu dan besok kemudian lusa dan seterusnya itu juga. Bisa-bisa seseorang yang sebenarnya aktif berpikir akan melemah daya pikirnya. Otak Si Aktif akan Protes saat Dipasifkan. Stress, frustasi, jenuh, bosan sekali, BT dan apalah istilahnya untuk masalah gangguan otak. Ini dia sedikit solusi untuk kita-kita yang menggeluti monoton job. Coba lah hal-hal baru di luar pekerjaan sehari-hari Anda. Cari lah sesuatu yang membuat otak berpikir berbeda. Contohnya pikirkan sendiri biar otak kita berpikir. Nah, ini contohnya. Tak ada salahnya mencoba menulis. Tentunya semua orang bisa merangkai kata dan kalimat jadi paragraf. Asal-asalan menulis juga boleh (contohnya tulisan ini, hohoho). Kuluapkan hasrat berpikirku yang terkekang di kompasiana.com ini. Semoga bisa tulisan ngawur tersebut menambah minat baca dan bermanfaat untuk semua. Sumber gambar: cover album Muse-Absolutions + mobile editing sendiri [caption id="attachment_81507" align="aligncenter" width="300" caption="Seluas langit"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline