Trikora, singkatan dari Tri Komando Rakyat, adalah sebuah kampanye militer dan politik yang dicanangkan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 19 Desember 1961 di Yogyakarta. Tujuan utama dari Trikora adalah untuk menggabungkan wilayah Papua Barat (saat itu disebut Irian Barat) ke dalam wilayah Republik Indonesia. Papua Barat sebelumnya berada di bawah administrasi Belanda, meskipun Indonesia telah merdeka sejak tahun 1945.
Latar Belakang
Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, Belanda masih berupaya mempertahankan kontrol atas wilayah Papua Barat. Indonesia menganggap seluruh wilayah bekas Hindia Belanda, termasuk Papua Barat, sebagai bagian dari wilayahnya yang sah. Ketegangan antara Indonesia dan Belanda meningkat seiring berjalannya waktu, karena Belanda tidak menunjukkan tanda-tanda menyerahkan Papua Barat.
Deklarasi Trikora
Pada 19 Desember 1961, Presiden Soekarno mengumumkan Trikora di Alun-Alun Utara Yogyakarta. Isi dari Trikora adalah sebagai berikut:
1. Gagalkan pembentukan negara boneka Papua buatan Belanda.
2. Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat, tanah air Indonesia.
3. Bersiaplah untuk mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air bangsa.
Pelaksanaan Trikora
1. Operasi Militer: Pemerintah Indonesia kemudian melancarkan berbagai operasi militer untuk menguasai Papua Barat. Operasi-operasi ini termasuk operasi infiltrasi dan serangan militer secara langsung. Salah satu operasi yang terkenal adalah Operasi Mandala yang dipimpin oleh Mayor Jenderal Suharto.
2. Diplomasi Internasional: Selain operasi militer, Indonesia juga melakukan berbagai upaya diplomasi di tingkat internasional untuk mendapatkan dukungan bagi penggabungan Papua Barat. Negara-negara seperti Uni Soviet dan negara-negara Blok Timur memberikan dukungan politik dan militer kepada Indonesia.