Lihat ke Halaman Asli

Zulfan Amirul Ghozali

Kasi pemerintahan di kantor Desa Pangkalan Lunang

Gaya Kepemimpinan Kepala Desa dan Dampaknya terhadap Perangkat Desa serta Kesejahteraan Masyarakat

Diperbarui: 17 Oktober 2024   14:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi dok. Zulfan Amirul Ghozali  - AI

Kepemimpinan kepala desa memainkan peran penting dalam pembangunan desa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sebagai pemimpin pemerintahan di tingkat paling dekat dengan warga, kepala desa memiliki kekuatan untuk menentukan arah kebijakan, mengelola sumber daya, dan mempengaruhi kualitas pelayanan publik.

 Gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala desa akan berdampak langsung pada perangkat desa dan masyarakat. 

Artikel ini akan membahas berbagai gaya kepemimpinan yang umum diterapkan kepala desa, serta dampaknya terhadap kinerja perangkat desa dan kesejahteraan masyarakat.

1. Gaya Kepemimpinan Kepala Desa

Gaya kepemimpinan adalah pendekatan yang digunakan seorang pemimpin dalam memotivasi dan mengarahkan anggotanya. Di lingkungan desa, beberapa gaya kepemimpinan yang sering ditemui adalah sebagai berikut:

a. Gaya Kepemimpinan Partisipatif

Kepemimpinan partisipatif mengajak perangkat desa dan masyarakat untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan. Kepala desa yang menerapkan gaya ini cenderung mendengarkan saran dan masukan dari berbagai pihak sebelum mengambil keputusan. Dengan melibatkan perangkat desa dan masyarakat, kebijakan yang diambil lebih mungkin untuk diterima dan diimplementasikan secara efektif, karena setiap pihak merasa terlibat dalam proses tersebut.

b. Gaya Kepemimpinan Otoriter

Kepemimpinan otoriter adalah gaya di mana kepala desa mengambil keputusan secara sepihak, tanpa banyak mempertimbangkan masukan dari perangkat desa atau masyarakat. 

Gaya ini lebih menekankan kontrol dan instruksi langsung dari pemimpin kepada bawahannya. Meskipun dalam beberapa situasi gaya ini dapat meningkatkan efisiensi dalam pengambilan keputusan, namun seringkali menyebabkan rendahnya tingkat kepuasan dan motivasi di antara perangkat desa karena kurangnya keterlibatan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline