Lihat ke Halaman Asli

Zulfakriza Z.

Dosen yang senang ngopi tanpa gula dan tanpa rokok

ISEDM 2017: Sinergi, Kolaborasi & Mitigasi

Diperbarui: 20 November 2017   11:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo bersama peserta dan panitia isedm 2017

International Symposium on Earthhazard and Disaster Mitigation (ISEDM) 2017 merupakan simposium tahunan yang fokus pada ilmu kebumian, kebencanaan dan mitigasi. Secara konsisten sejak tahun 2011 simposium ini rutin diselenggarakan di Kampus ITB, Bandung. Setiap tahunnya, ISEDM selalu menghadirkan berbagai macam topik yang terkait dengan bidang geologi gempabumi, tektonik geodesi, seismologi, seismic hazard, tsunami, longsor, banjir dan kajian pengurangan risiko berbasis komunitas.

Setiap tahunnya peserta yang berpartisipasi dalam simposium ini terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2017 ini ada 200 abstrak yang dipresentasikan dalam bentuk poster dan presentasi tatap muka. Peserta ISEDM 2017 berafiliasi dari berbagai institusi, baik dari dalam maupun luar negeri seperi Jepang, Australia, Myanmar, dan Vietnam.

Dalam sambutan Rektor ITB, Prof. Kadarsah Suryadi menyampaikan bahwa simposium tahunan bahaya kebumian dan mitigasi bencana menjadi penting untuk diselenggarakan. Hal ini dikarenakan posisi dan kondisi wilayah Indonesia yang rentan terhadap bencana. Tentu bukan saja gempabumi dan tsunami, tetapi juga banjir, longsor, kebakaran hutan dan bencana sosial. Untuk itu penelitian-penelitian kebencanaan sangat dibutuhkan keberlanjutan pembangunan yang ramah terhadap bencana.

Acara ISEDM 2017 dibuka secara simbolis oleh Rektor ITB yang ditandai dengan pemukulan Gong.

Pemukulan Gong oleh Rektor ITB

ISEDM 2007 terbagi dalam beberapa bentuk presentasi yaitu keynote speaker, invited speaker, oral contributed speaker dan poster presentation. Keynote speaker yaitu Prof. Kaneda (Kagawa Univ. Japan), Prof. Hasanuddin Z. Abidin (Kepala BIG), Prof. Phil Cummins (Australian National Univ.), Dr. Andy Eka Sakya (Unesco) dan Benjamin Sapiie, Ph.D (ITB).

Untuk paralel scientific presentation dibagi dalam beberapa topik yang berbeda, yaitu:

  1. Hydrometeorological hazard
  2. Geological study of landslide
  3. Tectonic and volcanic geodesy
  4. Seismic hazard analysis
  5. Geophysical and geological approach for landslide hazard
  6. Geological studies of earthquake and volcano
  7. Earthquake seismologi
  8. Geothermal and groundwater vulnerability
  9. Comunnity based disaster risk reduction
  10. Tomography study for earthquake and volcano
  11. Geospatial analysis for disaster mitigation
  12. The Pidie Earthquake studies
  13. Volcanic hazard
  14. Tsunami and coastal hazard

Sedangkan untuk sesi poster terbagi dalam empat sesi. Setiap sesi menampilkan 29 poster dengan beragam topik yang terkait dengan ilmu kebumian dan mitigasi bencana.

Simposium ISEDM 2017 bukan saja media untuk sharing pengetahuan, akan tetapi juga sebagai wahana untuk bersinergi dan berkolaborasi diantara para peneliti dan praktisi untuk melakukan upaya mitigasi bencana secara lebih baik. (ZFZ).

Baca: Pree ISEDM: Memahami Potensi Gempa di Pulau Jawa

Bandung, 20 Nop 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline