Dari sabang sampai merauke
Berjajar pulau-pulau
Sambung memnyambung menjadi satu
Itulah Indonesia
Indonesia tanah airku
Aku berjanji padamu
Menjunjung tanah airku
Tanah airku Indonesia
Sebuah lirik lagu yang menjadi penyemangat dan pemersatu bangsa. Lagu yang berjudul Dari Sabang Sampai Merauke dinyanyikan dengan ritme semangat ini diciptakan oleh R. Suharjo.
Kota Sabang, kota indah yang berada di Pulau Weh, Aceh. Secara geografis Sabang berada di ujung paling barat Indonesia. Kota yang menjadi awal perhitungan tapak jarak Indonesia. Hal ini ditandakan dengan adanya tugu nol kilometer Indonesia. Keindahan pantai dan wahana bawah lautnya menjadi andalan pariwisata Sabang.
Sebelumnya saya pernah menulis sebuah artikel di Kompasiana yang bertajuk Menapaki Indonesia dari Kilometer Nol. Sebuah tulisan yang mencoba menceritakan keindahan panorama kota yang berada di kilometer nol Indonesia.
Pada tulisan kali ini saya mencoba untuk mengapresiasikan seorang pemuda Sabang yang sedang berusaha untuk memberikan semangat positif untuk pariwisata Sabang. Hal ini tentu sangat terkait dengan semangat Hari Sumpah Pemuda yang bertepatan dengan hari ini (Sabtu, 28 Oktober 2017).
Namanya Irwan Mahdi, putra kelahiran Sabang yang pernah mengenyam pendidikan Master of Tourism di Flinders University di Australia. Berbekal pengetahuan manajemen pariwisata dan semangat untuk mengaplikasikannya, Irwan Mahdi memutuskan untuk mengabdikan diri untuk Sabang.
Jika membaca perjalanan jalur pendidikannya, sebenarnya sosok Irwan Mahdi adalah sosok yang unik. Bagaimana tidak, oleh teman-teman SMA Modal Bangsa Aceh yang menjadi tempatnya menempuh pendidikan menengah atas. Irwan Mahdi dikenal sebagai salah seorang yang memiliki kemampuan Fisika di atas rata-rata. Kemampuan inilah yang mengantarkannya ke Jurusan Teknik Mesin ITB pada tahun 1998. Tentu capaian ini bukanlah capaian yang sederhana, karena tidak banyak putra Aceh yang SMA di Aceh bisa menembus untuk menjadi mahasiswa di Teknik Mesin ITB masa itu.
Sekitar pertengahan 2002, karena alasan passion. Irwan Mahdi memutuskan untuk mengundurkan diri dari ITB dan mulai menekuni bidang manajemen dan bisnis di Universitas Gajah Mada. Pendidikan ini diselesaikan dengan tepat waktu dan waktu yang tepat serta predikat Cumlaude. Capaian prestasi inilah yang menjadi alasan kuat untuk mendapatkan beasiswa S2 dari Pemda Aceh untuk study di Australia dan mengantarkannya memperdalam bidang manajemen pariwisata di negeri kangguru.
Sabang adalah tanah kelahirannya. Ini yang menjadi motivasi Irwan Mahdi kembali ke kampung halamannya. Berbeda dengan kebanyakan pemuda lainnya, Irwan Mahdi pulang ke Sabang tidak berniat untuk menjadi PNS seperti impian banyak orang. Berbekal ijazah S1 UGM dan S2 Master of Tourism tentu pintu untuk menjadi PNS terbuka lebar. Tapi itu tidak diambilnya.
Menyemai energi positif, itulah yang misi utama yang membawanya pulang ke Sabang. Energi positif untuk anak muda/i Sabang. Sebagai langkah awal, tahun 2011 mendirikan lembaga pendidikan bahasa inggris "Sabang International English". Lembaga ini tidak berorientasi pada profit, tapi lebih pada semangat untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak di Sabang belajar bahasa Inggris.