Lihat ke Halaman Asli

Zulfakriza Z.

Dosen yang senang ngopi tanpa gula dan tanpa rokok

Gempa Langka dan Merusak di Pantai Utara Aceh

Diperbarui: 7 Desember 2016   23:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Posisi gempa Pidie 2016 (bintang) dan sebaran kejadian gempa sebelumnya di Aceh (titip putih). Sumber gambar: USGS.

Gempa yang terjadi di Aceh pagi ini merupakan salah satu gempa yang jarang terjadi. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis bahwa gempa tersebut terjadi pada koordinat 5.19 LU,96.36 BT sekitar 18 km TimurLaut KAB-PIDIEJAYA-ACEH. Gempa ini berkekuatan kuat dengan magnitudo 6.4Mw yang sumber gempanya pada kedalaman 10 Km. Berdasarkan kekuatan gempa yang dirilis oleh BMKG dan USGS (gambar 1), gempa ini tergolong gempa yang merusak. Hal ini terbukti dengan laporan kerusakan yang dirilis oleh beberapa media online.

Gempa ini kemungkinan dipicu oleh aktivitas Sesar Samalanga Sipopok yang merupakan kemenerusan dari sesar yang mengakibatkan gempa di Takengon pada Juli 2013. Mekanisme fokus kejadian gempa ini adalah sama dengan gempa Takengon Juli 2013 yaitu sesar mendatar (gambar 2). Sesar ini merupakan salah satu sesar yang merupakan pencabangan dari sesar utama Sumatra. Sesar Samalanga-Sipopok telah terpetakan dan posisinya mulai dari wilayah tengah Aceh dan menerus sampai ke pantai utara yang tepatnya di daerah Meurudu.

Gambar 2. Pola mekanisme fokus gempa Pidie 2016 yang memberikan pola sesar mendatar (strike slip). sumber gambar: GFZ

Dari sejarah kejadian gempa (gambar 1), gempa ini adalah salah satu gempa yang langka dan jarang terjadi. Kondisi ini memberikan perhatian kepada kita bahwa wilayah Aceh masih berpotensi terjadi gempa di masa yang akan datang. Berdasarkan peta seismotektonik, ada beberapa sesar aktif yang sudah terpetakan di wilayah Aceh, akan tetapi masih sepi dari kejadian gempa. 

Sesar aktif yang sepi kemungkinan adanya proses akumulasi energi yang suatu waktu akan terlepas dalam bentuk energi gempa. Hal seperti ini yang menjadi sebuah kekhawatiran kita yang belum siap dengan upaya-upaya mitigasi bahaya gempa bumi. Sehingga menjadi penting untuk melakukan langkah-langkah mitigasi bahaya gempa bumi untuk mengurangi dampak risikonya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline