Pernahkah Anda datang ke reuni sekolah atau reuni angkatan kampus lalu ada beberapa teman Anda yang komentar seperti "Kamu kayaknya gendutan ya?" atau "Wih makin berisi aja nih!". Padahal reuni setahun atau dua tahun yang lalu tidak ada yang berkomentar seperti itu. Kalau hanya satu orang yang bilang Anda makin gemuk, mungkin saja ia mengatakan itu untuk menurunkan rasa percaya diri Anda.
Tetapi bagaimana bila hampir semua orang yang Anda kenal mengatakan hal seperti itu? Wah kayaknya mesti cek timbangan berat badan deh.
Saya merasakan sendiri pengalaman itu. Sebelumnya, saya ngerasa berat badan saya fine-fine aja. Tinggi saya sekitar 165 cm dan berat badan saya 55 kg waktu awal masuk kuliah. Ketika kuliah, orang tua menaikkan uang bulanan saya dengan pertimbangan kalau kebutuhan saya selama kuliah akan lebih banyak daripada waktu SMA. Plus, saya sudah bisa cari uang jajan sendiri dengan jadi guru les privat SD-SMP sejak saya masih kuliah semester dua. Jadi uang saya bisa dibilang dobel sih saat itu hehehe.
Minusnya, saya jadi hobi jajan. Well, gak semua duit saya habisin sih. Sebagian uang bulanan dari ortu dan gaji les privat saya sisihkan untuk tabungan (nabung penting banget guys, apalagi kalau kita gak bisa memprediksi masa depan). Sebagian lagi untuk menikmati masa muda. Jalan-jalan, nongkrong di cafe-cafe dan beli makan enak-enak. Selagi umur masih muda, lebih baik menikmati hidup dengan cara yang positif. Hidup hanya sekali di dunia, benar kan? Setidaknya begitulah menurut saya.
Oke, garis bawahi makanan enak-enak. Memang saya suka sekali nyemil. Apalagi snack pedas yang jaman sekarang pakai level-levelan itu, demen banget lah. Saya juga suka makanan-makanan manis seperti pisang nugget (yang lagi happening), roti bakar bandung, martabak manis dan lain-lain. Untuk street food, saya suka takoyaki isi gurita (with extra cheese and mayo!), sate telor, chicken wings pedas (sekali beli ambil paketan isi 8 pcs chicken wings), singkong keju, dan masih buanyaak lagi. Entah sejak kapan saya suka nyemil dengan porsi yang luar biasa. Saya cuek dengan kesehatan, jarang makan buah/sayur, tidur gak teratur dan jarang bergerak alias olahraga.
Sedihnya, ketika saya memakai celana jeans yang biasa saya pakai tiba-tiba jadi susah untuk dikancingkan. Pakai baju apa saja kelihatan lebih gemuk dan tembem. Saya siasati dengan beli baju yang longgar-longgar untuk menutupi kekurangan saya. Sepertinya cukup berhasil.
Ketika reuni dengan teman-teman SMA, hampir semuanya mengatakan kalau saya lebih gemuk daripada reuni tahun lalu. Saya mulai khawatir dengan kondisi badan saya. Saat pulang, saya cek BB saya dan angka berhenti pada 64 kg. Saya naik 9 kg hanya selama dua tahun kuliah. Setelah itu, saya cek asam urat dan kaget setelah tahu hasilnya. Asam urat saya berada pada angka 9 yang mana melebihi batas wajar. Untuk wanita, batas asam urat hanya 5.
Sejak saat itu, saya mulai rutin berolahraga dan mendaftar kelas senam. Lalu, saya mulai mengurangi makanan-makanan berlemak dan rajin mengkonsumsi buah dan sayuran. Sulit rasanya ketika melihat makanan-makanan enak yang dijual, rasanya mau batal program penurunan berat badan saja. Tetapi saya harus bisa menahan diri. Belum menikah kok badan sudah melar?
Berikut ini tips sehat menurunkan berat badan versi saya:
- Saya pernah baca di sebuah artikel kalau Kendall Jenner (salah satu model Victoria Secret) rutin mengkonsumsi buah alpukat setiap hari sebagai pengganti sarapan untuk menjaga tubuhnya tetap langsing. Saya ikuti saran tersebut. Saya tidak pernah sarapan pagi, hanya alpukat. Buah alpukat kalau dimakan langsung menurut saya memang tidak enak. Rasanya tawar dan membosankan. Jadi saya siasati dengan menambahkan sedikit meises coklat / susu kental manis. Ingat, sedikit saja ya tambahnya. Kalau kebanyakan malah diabetes, jadi percuma makan buah alpukat tapi BB gak turun-turun. Oiya saya sarankan setiap hari selama pagi hari konsumsi buah alpukat sebagai pengganti sarapan selama program penurunan berat badan ya.
- Saya memang bukan penggemar segala jenis buah-buahan. But hey, i wanna lose some weight. Jadi saya pikir memang saya harus dipaksa makan buah. Untuk orang-orang yang susah makan buah seperti saya, silahkan ikuti cara saya. Saya rutin membeli bumbu rujak di penjual-penjual rujak manis yang sering saya temui. Ingat, bumbu rujak saja! Untuk buahnya, saya sengaja beli sendiri karena khawatir kalo kondisi buah yang dijual kurang segar. Lagipula, membeli bumbu rujak lebih hemat daripada membeli satu porsi rujak manis yang dijual dengan harga belasan ribu. Kalau beli begituan hampir tiap hari ya tekor dong. Mau sehat tapi kantong bolong. Begitulah menurut saya. Kalau saya beli buah sendiri, saya bebas milih buahnya. Buah yang sering saya beli adalah apel, bengkoang, pencit (mangga muda), timun, pepaya, nanas, dan kedondong. Makan buah dicocol bumbu rujak pedas membuat saya makin doyan buah-buahan. Tentu saja bumbu rujaknya tidak berlebihan. Sekali beli bumbu rujak bagi saya bisa untuk dua-tiga kali ngerujak. Lebih hemat dan lebih sehat kan? Ini biasanya sebagai pengganti makan siang saya selama tiga kali seminggu.
- Kalau lagi musim buah salak, saya pasti beli. Menurut artikel yang pernah saya baca, mengkonsumsi banyak buah salak bisa menyebabkan BAB lebih lancar. Saya buktikan sendiri dan memang benar. Pernah saya BAB kira-kira 2-3 kali sehari setelah mengkonsumsi 4 buah salak sekaligus.
- Tidak makan malam setelah jam 7 malam. Makan malam memang enak, apalagi kalau hawanya dingin. Bikin laper deh. Tapi dalam program penurunan berat badan, saya pantang makan diatas jam 7 malam, apalagi yang mengandung karbohidrat dan kalori berlebihan. Saya tetap ganti makannya dengan buah, terutama buah jeruk. Makan malam mendekati waktu tidur tidak baik untuk kesehatan karena akan terjadi penimbunan lemak dalam perut dan menyebabkan perut buncit.
- Yang terakhir, memperbanyak aktivitas seperti jalan-jalan. Percuma kalau makan sehat tapi gak gerak ya badan jadi menggelambir. Tidak harus olahraga di gym, bisa saja lari-lari kecil di sekitar kompleks rumah sehabis shalat subuh (bagi yang melaksanakan) atau pagi-pagi buta. Saya tidak suka jogging waktu sore hari karena entah mengapa orang-orang di jalan pada ngeliatin saya. Padahal saya pakai baju olahraga ya sopan saja kok. Biasanya kalo cewek lagi olahraga memang suka digodain di jalan, ga peduli mau tertutup atau engga. Bahasa gaulnya catcalling. Untuk menghindari catcalling, lebih baik olahraga saat pagi-pagi buta sehabis jam 5. Saya merasa lebih bebas berlari di pinggir jalan raya karena jalanan masih sepi (belum ada kendaraan) dan belum banyak orang-orang yang keluar rumah.
Begitulah tips saya untuk menurunkan berat badan. Semuanya tergantung niat dan prinsip Anda. Silahkan dipraktekkan bila berkenan. Kalau ada tips yang lebih ampuh jangan sungkan untuk share di kolom komentar ya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H