Lihat ke Halaman Asli

Zulfah karomah

Nama saya Zulfah karomah saya mahasiswa uniga tahun ajaran 2021/2022

Strategi Dakwah Nabi Muhammad Saw Periode Mekkah

Diperbarui: 10 Januari 2022   19:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nabi Muhammad SAW memiliki berbagai strategi untuk mencapai misi dakwah tersebut. Secara garis besar nabi Muhammad SAW menerapkan dua strategi dakwah yaitu dakwah secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan.

1.Dakwah nabi Muhammad SAW secara sembunyi-sembunyi ( Ad-da’wah Bi Al-Sirr )

Nabi Muhammad SAW melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada masa awal kerasulan. Nabi Muhammad SAW menerima risalah yang harus disampaikan kepada manusia. Adapun masyarakat jahiliyah di sekitarnya gemar melakukan perbuatan tercela. Saat itu hanya nabi Muhammad SAW seorang yang beriman dengan benar kepada Allah SWT. 

Adapun kaum Quraisy merupakan masyarakat yang sangat loyal memegang kepercayaan nenek moyang. Dengan kenyataan tersebut, bukan tindakan bijak jika nabi Muhammad SAW langsung berdakwah secara terang-terangan kepada masyarakat Mekkah.

Dakwah dan strategi ini berlangsung sekira 2 tahun, pada saat itu nabi Muhammad SAW ditunjukkan kepada keluarga dan para sahabat terdekat. Khodijah, istrinya merupakan wanita pertama yang beriman dan menerima ajaran tauhid, disusul oleh abu bakar dan Ali bin Abi Tholib. 

Melalui perantara abu bakar banyak masyarakat Mekah mengikuti seruan dakwah nabi Muhammad SAW. Mereka yang masuk Islam antara lain Utsman bin Affan, Abdurrahman bin auf, Talhah bin Ubaidillah, sa’d bin Abi waqas, Ubaidillah bin jarrah, dan Zubair bin awwam. Orang-orang yang pertama masuk Islam atau pada masa awal dakwah nabi Muhammad SAW, dikenal dengan sebutan as sabiqun Al awwalun.

Kaum Quraisy mulai menunjukkan permusuhan kepada nabi Muhammad SAW, ketika mendengar beberapa orang Mekah memeluk agama Islam. Mengenai informasi tersebut para assabiqunal awwalun sangat berhati-hati ketika hendak melaksanakan ibadah, orang-orang yang telah menerima ajaran nabi Muhammad SAW tidak hanya berdiam diri. 

Mereka aktif mengajak saudara atau keluarga dekatnya meninggalkan ajaran nenek moyang, keaktifkan mereka menyebabkan jumlah umat Islam semakin hari semakin bertambah. Hingga tahun ketiga setelah masa kerasulan Muhammad SAW, masih menyembunyikan ajaran yang diterimanya dari Allah SWT. Beliau merintis dakwah secara ifradiyah (ajakan kepada seseorang secara sembunyi).

2.Dakwah nabi Muhammad SAW secara terang-terangan ( Ad-Da’wah Bi Al-Jahr )

 Alloh SWT bersabda dalam Al Qur’an surah asy-syura ayat 214-216 yang artinya”Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu(Muhammad)yang terdekat dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang beriman yang mengikutimu.kemudian jika karena mendurhakaimu maka katakanlah (Muhammad) sesungguhnya aku tidak bertanggungjawab terhadap apa yang kamu kerjakan.”(Qs asy Syura 214-216).

Ayat tersebut merupakan perintah Allah swt kepada nabi Muhammad Saw untuk berdakwah terang-terangan.nabi Muhammad Saw kemudian mengundang Bani Abdul Muthalib pada jamuan makan .beliau mengajak keluarga besarnya untuk menyembah Allah SWT.di tengah upaya berdakwah kepada keluarganya,nabi Muhammad Saw menerima Wahyu surat Al Hijr ayat 94-96 yang artinya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline