Lihat ke Halaman Asli

Zulfah AnaliAgustin

Universitas Sriwijaya

Krisis Moral atau Ekonomi Mengapa Masyarakat Cenderung Terlibat dalam Kriminalitas?

Diperbarui: 7 Oktober 2024   22:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada era modern ini, kita sering dihadapkan pada kenyataan yang mengejutkan tingginya tingkat kriminalitas di berbagai wilayah. Banyak yang bertanya, apakah ini akibat dari krisis moral atau ekonomi?

Secara ekonomi, krisis dapat memaksa individu untuk mengambil langkah-langkah ekstrem. Ketika seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan, sandang, dan papan, mereka mungkin merasa tidak punya pilihan selain melakukan tindakan kriminal. 

Situasi ini sering diperburuk oleh ketimpangan ekonomi yang menciptakan rasa putus asa dan ketidakadilan. Ketika individu merasa bahwa sistem tidak adil atau tidak memberi mereka kesempatan yang sama, mereka mungkin mencari cara cepat, meskipun ilegal, untuk memperbaiki keadaan mereka.

Pada dasarnya, perilaku kriminalitas di masyarakat tidak hanya dipengaruhi oleh faktor ekonomi, tetapi juga terkait erat dengan krisis moral yang terjadi dalam suatu komunitas. Ketika seseorang memutuskan untuk melakukan tindakan kriminal, seperti pencurian, penipuan, atau tindakan kekerasan, ini mencerminkan tidak hanya kebutuhan materi tetapi juga lemahnya kontrol diri dan nilai-nilai moral yang seharusnya membatasi tindakan tersebut.

Dalam konteks sosiologis, perilaku kriminal sering kali dikaitkan dengan tekanan ekonomi, di mana masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan lebih rentan untuk terlibat dalam aktivitas ilegal. Misalnya, dalam beberapa penelitian, ditemukan bahwa wilayah dengan tingkat pengangguran tinggi cenderung memiliki tingkat kejahatan yang lebih besar, terutama pencurian dan perdagangan narkoba. 

Ini terjadi karena keterbatasan akses terhadap sumber daya dan kesempatan ekonomi yang memadai memaksa individu untuk mencari alternatif lain, termasuk jalur kriminal (Nugroho, 2021).

Krisis moral yang semakin meluas di masyarakat merupakan pangkal masalah tingginya angka kriminalitas. Hilangnya nilai-nilai etika, moral, dan agama membuat individu cenderung mengejar kepuasan pribadi tanpa mempertimbangkan dampak tindakannya terhadap orang lain. Di samping itu, krisis ekonomi sering memicu kondisi kehidupan yang sulit. 

Ketika lapangan pekerjaan menipis dan pendapatan menurun, banyak orang merasa terdesak untuk memenuhi kebutuhan dasar. Dalam situasi ini, beberapa individu merasa tidak memiliki pilihan lain selain mengambil jalan pintas melalui tindakan kriminal, sehingga rasa putus asa ini sering kali mengaburkan norma-norma moral yang seharusnya dipegang.

Selain krisis moral dan ekonomi, faktor lain seperti lingkungan sosial, pendidikan, dan penegakan hukum juga berperan penting dalam meningkatkan atau menurunkan tingkat kriminalitas. Semua elemen ini saling berinteraksi dan menciptakan situasi yang kompleks, di mana solusi yang holistik dan terintegrasi sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah ini secara efektif.

Dalam beberapa tahun terakhir, kita menyaksikan peningkatan angka kriminalitas di berbagai belahan dunia. Fenomena ini sering kali diperdebatkan dalam konteks krisis moral atau ekonomi. Namun, untuk memahami mengapa masyarakat cenderung terlibat dalam kriminalitas, kita perlu melihat kedua aspek ini secara beriringan.

Di satu sisi, krisis ekonomi menjadi faktor pendorong utama. Ketidakstabilan ekonomi, pengangguran yang tinggi, dan kesenjangan sosial yang mencolok menciptakan lingkungan di mana individu merasa terdesak untuk mencari cara alternatif dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka. Dalam situasi seperti ini, tindakan kriminal sering kali dipandang sebagai satu-satunya jalan keluar. Banyak orang yang merasa tidak memiliki pilihan lain, sehingga mereka terjebak dalam lingkaran kejahatan untuk bertahan hidup.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline