Lihat ke Halaman Asli

Bahaya Tersembunyi di Balik Kebiasaan Menimbun Sampah pada Hoarding Disorder

Diperbarui: 9 Juni 2024   22:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.spauldingdecon.com/blog/what-causes-compulsive-hoarding

Kebiasaan menimbun barang bekas, yang sering dianggap sebagai perilaku biasa, dapat menjadi tanda dari gangguan mental yang lebih serius, yaitu "hoarding disorder".

Apakah dari kalian ada yang mengalami gangguan tersebut? Mari simak penjelasan berikut.

Gangguan ini tidak hanya mengancam kualitas hidup penderitanya saja, melainkan juga dapat menimbulkan depresi, rasa malu, menciptakan lingkungan yang tidak sehat bagi penderita. Hingga menjadi salah satu tanda seseorang untuk bunuh diri.

Penyebab hoarding disorder belum diketahui secara pasti, tetapi beberapa faktor yang dapat menimbulkan penyakit hoarding disorder yaitu,

Pertama, Kepercayaan yang berlebihan bahwa barang bekas masih bisa digunakan kembali merupakan ciri dari penderita hoarding disorder, yang menyebabkan mereka menyimpan barang-barang tersebut meskipun sebenarnya tidak lagi bermanfaat.

Kedua, menyimpan barang bekas bisa memberikan kepuasan tersendiri, seperti membangkitkan kenangan atau memberikan rasa aman saat berada di sekitar benda-benda tersebut.

Ketiga, Tindakan menimbun barang bekas kadang terjadi setelah mengalami peristiwa traumatis dan tekanan emosional di masa lalu. Ketika seseorang mengalami kehilangan yang mendalam, seperti kehilangan orang yang dicintai atau trauma emosional lainnya, mereka mungkin mulai menimbun barang-barang sebagai bentuk koping. Contohnya, seseorang yang pernah kehilangan orang tua mereka secara tiba-tiba mungkin mengalami kesulitan untuk melepaskan barang-barang yang terkait dengan kenangan mereka. Ini bisa menjadi cara untuk merasa lebih dekat atau terhubung dengan masa lalu yang mereka anggap berharga.

Keempat, Hoarding disorder bisa menjadi manifestasi dari gangguan mental lain, seperti OCD (Obsessive-Compulsive Disorder), gangguan kecemasan, atau depresi.

Gejala Hoarding Disorder, beberapa ciri yang menunjukkan hoarding disorder. Penderita hoarding disorder mengalami kesulitan untuk membuang benda yang tidak terpakai, disertai dengan perasaan bersalah atau malu jika orang lain melihat barang tersebut. Mereka merasakan dorongan kuat untuk menimbun dan menyimpan banyak benda, sehingga rumah atau tempat tinggal mereka menjadi penuh dengan barang-barang yang berpotensi membahayakan keselamatan dan kesehatan, termasuk penumpukan sampah yang berlebihan.

Penanganan hoarding disorder memang melibatkan pendekatan yang komprehensif, termasuk psikoterapi dan penggunaan obat-obatan. Psikoterapi membantu individu untuk mengatasi keinginan menimbun barang dan memfasilitasi proses pembuangan barang yang tidak diperlukan. Selain itu, penggunaan obat-obatan seperti antidepresan SSRI juga dapat membantu dalam penanganan gangguan mental yang mungkin bersamaan dengan hoarding disorder. Kombinasi kedua pendekatan ini dapat memberikan dukungan yang efektif dalam mengelola hoarding disorder.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline