Gaya hidup halal dapat diartikan sebagai seni menjalani kehidupan seseorang dalam kehidupan sehari-hari tanpa melanggar aturan agama. Berasal dari nilai-nilai Islam, gaya hidup Halal dapat dilakukan oleh siapa saja.
Hal ini karena ajaran Islam bersifat universal atau umum. Menerapkan pola hidup bersih dan sehat, tidak makan berlebihan, selalu berbagi dengan sesama, berpakaian dan berpenampilan sopan sesuai dengan ajaran Islam dan selaras dengan fitrah manusia.
Hal ini menunjukkan bahwa gaya hidup Halal berlaku untuk semua orang dari semua agama, bukan hanya Muslim. Saat ini, semua orang muslim maupun non-muslim, memilih produk Halal dan mulai mengadopsi gaya hidup Halal.
Hal ini karena Halal mengedepankan standar dan kualitas suatu barang atau jasa. Halal juga bisa disebut perlindungan konsumen. Sesuatu yang halal pasti baik, bersih, higienis dan sehat.
Jadi, tentunya menerapkan gaya hidup halal dapat membawa kepada hal-hal yang baik dan terhindar dari hal-hal yang buruk.
Gaya hidup halal memiliki daya tarik dan potensi bisnis yang besar. Industri halal merupakan industri yang kegiatan atau aktivitasnya bertumpu pada penyediaan barang dan jasa sesuai dengan aturan syariah Islam.
Mengingat Islam saat ini adalah salah satu agama terbesar di dunia, banyak pengusaha non-Muslim memahami bahwa pasar produk halal menawarkan peluang besar untuk produk halal.
Negara-negara non-muslim saat ini mulai fokus mengembangkan aspek halal dan syariah. Indonesia dengan segala kekayaannya memiliki potensi untuk mengembangkan setiap aspek Halal.
Indonesia sudah memiliki pasar sebagai negara besar dengan penduduk Islam terbesar di dunia. Selain itu, Indonesia memiliki sumber daya alam yang luar biasa.
Laporan Global Islamic Economy, memposisikan Indonesia sebagai pasar industri halal terbesar di dunia, dengan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata 5-6%.