Lihat ke Halaman Asli

Era Pandemi Jadi Ajang Introspeksi dan Pembenahan Wisata Lokal Daerah

Diperbarui: 30 Mei 2021   19:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Mojokerto, merupakan tanah kelahiran saya. Sudah 21 tahun lebih saya hidup di tanah Majapahit ini. Belakangan, sejak ditimpa musibah berupa wabah COVID-19, seluruh aspek kehidupan masyarakat menjadi sedikit tersendat, melambat. Kegaduhan yang terjadi merupakan sebuah hal yang wajar sebagai suatu bentuk reaksi atas hal yang tidak disangka bisa terjadi dan dalam waktu yang tidak sebentar. Duka dan kebingungan di awal merebaknya wabah membikin orang-orang dewasa yang berkewajiban mencari nafkah agar dapur tetap menyala. Pembatasan dimana-mana tidak dapat dihindari, karena di sisi lain nyawa adalah taruhannya.

Waktu berganti tahun, kini sudah memasuki bulan kelima tahun 2021. Terhitung sudah satu tahun wabah ini menetap entah kapan akan lenyap. Masyarakat sudah mulai bisa beradaptasi, berdamai dengan keadaan. Tatanan baru yang digaungkan dimana-mana memberi semangat serta harapan baru untuk bangkit. Salah satunya dari sektor wisata. Banyak kehidupan yang menggantungkan harapan serta kelanjutan hidup pada sektor wisata, baik yang berada di wilayah pesisir maupun wilayah pegunungan. 

Mojokerto memang tidak memiliki pantai, namun keindahan Mojokerto dilukiskan dalam bentuk panorama hamparan pegunungan dan udara sejuk yang menyertainya. Awal pandemi tahun kemarin, menjadi tamparan keras karena wisata di daerah mengalami penutupan akses untuk menghindari kerumunan. Nampak rapuh di luar namun ternyata di balik itu pihak pengelola memutar pikiran untuk menyiapkan kebangkitan entah kapan akan datang hari yang dinanti. Mereka menganggap adanya pandemi ini sebagai suatu waktu untuk bernafas, mengambil jeda sekaligus bercermin atas kekurangan apa saja yang masih bisa diperbaiki.

Waktu terus bergulir, lantas tibalah kini saat dimana wisata kembali bangkit dengan protokol kesehatan tetap ditekankan. Tidak ada kata mustahil bagi siapa saja yang mau berusaha serta meminta pada Sang Pemilik Segala. Seperti rekan-rekan daerah nusantara yang lain, Mojokerto menguatkan diri untuk bangit. Melakukan sejuta inovasi yang membuahkan hadil pada kekayaan sumber daya alam yang hijau nan asri ini agar dapat dimanfaatkan dengan baik dan benar. Agar kehidupan tiap-tiap masyarakatnya pulih sedikit demi sedikit.

Ditambah dengan kemajuan teknologi serta media sosial yang mampu menyebarkan informasi tanpa terbatas ruang dan waktu, Mojokerto mulai memiliki ruang di hari para pelancong yang rindu akan petualangan di alam bebas. Berbasis wisata ramah lingkungan, ramah anak juga terjangkau, wisata di daerah seperti Gondang, Pacet, Trawas, dan semakin tinggi lagi hingga perbatasan, Mojokerto tidak perlu diragukan lagi perihal panorama alam yang ditawarkan. 

Semoga bumi lekas membaik, serta Mojokerto dan wilayah nusantara lain terus mengembangkan potensi daerah dalam jangka nasional sampai internasional. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline