Lihat ke Halaman Asli

Zulcar Chaeril

Writer and lecturer

Bootstrapping, Cara Pendanaan dalam Dunia Startup

Diperbarui: 18 Agustus 2021   04:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi startup| Sumber: Shutterstock via Kompas.com

Dalam dunia startup pendanaan merupakan salah satu faktor yang sangat penting. Tanpa adanya pendanaan yang bergulir sebuah startup bisa tidak dapat berjalan. 

Pada umumnya, sebuah startup akan bisa bergulir saat mendapat investor yang siap memberikan dananya untuk membantu sebuah startup untuk berkembang. Namun, selain mendapat pendanaan dari investor dalam dunia startup dikenal juga berbagai sumber pendanaan lain, salah satunya yaitu bootstrap.

Bootstrapping merupakan pendanaan startup yang dilakukan oleh diri sendiri alias modal sendiri. Founder dari startup harus merogoh koceknya sendiri untuk bisa menjalanakan startup sendirinya. 

Pendanaan diri sendiri bisa juga berasal dari pinjaman atau kredit. Meski bootstrap kadang tidak menjadi pilihan para founder karena sangat besarnya biaya yang harus disiapkan, namun beberapa startup bermula dari sistem pendanaan ini. Contohnya yang kini menuai sukses ialah ZOHO, Shutterstok, dan Esri.

sumber: https://www.themanager.org/

Memilih sistem pendanaan bootstrap merupakan pilihan dari Founder

Setiap pemilik startup pasti memiliki opsi untuk mengajukan bisnisnya diberbagai perusahaan pendanaan untuk bisa mendapatkan investasi yang sesuai. Namun tidak semua bisa mendapat investasi sesuai dengan kebutuhan startup yang sedang dijalankan. 

Selain itu, terkadang para investor menganggap rencana bisnis yang kita tawarkan tidak akan memberi dampak atau tidak dapat diimplementasikan di masyarakat. Sehingga, makin sulit investor menginvestasikan dananya.

Bootstrap merupakan salah satu jalan yang bisa dilakukan disaat tidak ada yang mau memberikan pendanaan untuk startup. Cara pendanaan ini umum dilakukan oleh startup pada level awal saat ingin melakukan pengetesan produk mereka. 

Sebelum bisa meyakinkan para investor, founder dapat menggunakan dana mereka terlebih dahulu dalam melakukan testing diawal. Jika produknya sudah benar-benar bermanfaat biasanya investor yang akan datang dan menawarkan investasi. 

Yakin model bisnis dapat berjalan

Merogoh kocek sendiri bukanlah perkara mudah. Founder harus yakin jika startupnya benar-benar bisa berjalan serta memberi keuntungan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline