Lihat ke Halaman Asli

Zulcar Chaeril

Writer and lecturer

Menikmati Perjalanan Menggunakan Motor Kustom

Diperbarui: 16 April 2019   15:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Simple kustom motor | dokpri

Seiring dengan berjalannya waktu budaya modifikasi roda dua menjadi semakin populer di Indonesia, berawal dari kreatifitas dan tersedianya produk-produk aftermarket terciptalah motor-motor dengan modifikasi minor hingga ekstrim. Dari yang hanya mengganti parts-parts yang berada dimotor hingga modifikasi merubah bentuk motor yang kini dikenal dengan istilah kustom motor. Banyaknya konsep motor kustom mendorong para buider menciptakan kreasi motor yang semakin unik namun tidak melupakan fungsi utama motor sebagai alat transportasi.

Tak bisa dipungkiri lagi kini antusiasme masyarakat Indonesia akan motor semakin besar. Dari orang biasa hingga kalangan artis kini setidaknya memiliki satu motor, memang motor ini sangat menular. Memiliki hobi roda dua atau hanya sekedar untuk gaya saja tapi tidak bisa dipungkiri jika kegiatan Sunmori (Sunday Morning Ride) turut mengundang para pecinta roda dua untuk berkumpul. Dari kendaraan bertenaga besar hingga motor bertransmisi otomatis pun hadir dalam kumpul-kumpul ini. Dengan meihat potensi sebesar ini, perkembangan roda dua di Indonesia pasti akan semakin berkembang dengan banyaknya bengkel kustom yang tersedia dan semankin banyak pula peminat akan motor kustom.

Motor kustom yang semakin menggeliat di Indonesia kini pun turut andil dalam perkembangan motor. Terubukti dengan naiknya harga beberapa motor klasik dan semakin banyaknya produsen motor yang menciptakan motor dengan tampilan klasik. Para builder atau orang yang diberi kepercayaan untuk menciptakan motor sesuai dengan keinginan si pemiliki semakin menunjukkan eksistensinya melalui hasil-hasil motor kustom ciptaannya. Meski referensi masih berasal dari hasil-hasil builder yang sudah kenamaan baik dari luar negeri atau builder lokal sendiri, semakin memudahkan orang menentukan pemilihan motor kustom seperti apa yang cocok untuk mereka. Kini dengan kemudahan mengakses teknologi digital semakin banyak juga builder yang memamerkan hasil karyanya melalui media sosial. 

Setiap melakukan kostum motor si pemilik kendaraan pasti memberikan referensi motor yang ingin disamai, disitu juga para pemilik memberi beberapa arahan pada builder motor seperti apa yang mereka inginkan. Dalam perbincangan tersebut builder akan mengetahui keinginan dan karakter seperi apa si pemilik motor ini dan mencocokkan modifikasi seperti apa yang pas untuk si klien. Dengan begitu si pemilik akan terpuaskan dengan ciptaan builder tersebut. 

Tapi apakah motor kustom bisa digunakan untuk berkendara jarak jauh? Tak dipungkiri jika memang modifikasi kustom motor sebagian besar melakukan perubahan pada bentuk motor itu sendiri dari bentuk aslinya lalu dirubah ke konsep-konsep motor klasik seperti cafe racer, tracker ataupun japstyle. Dengan perubahan bentuk motor sudah pasti mempengaruhi kenyamanan motor, ergonomis yang juga pasti berubah tapi secara tampilan memang sudah pasti lebih good looking. 

Saat ini motor yang saya miliki dari 2013 saya rubah sedikit agar terlihat sedikit lebih klasik. Dengan merubah sedikit bentuk dibagian belakang menjadikan motor saya menjadi terlihat seperti motor jadul. Dengan berubahnya bentuk merubah juga sedikit posisi berkendara, walau sedikit pasti ada perubahan saat berkendara tapi setelah kelamaan akhirnya terbiasa juga dengan posisi berkendara seperti ini. 

Berkelana menggunakan motor kustom menjadi pengalaman berbeda karena dibeberapa tempat ada saja yang bertanya mengenai jenis motor apa yang digunakan. Walaupun bukan bermesin besar tapi setidaknya memberikan cerita perjalanan yang akan selalu diingat. 

Setelah merubah bentuk motor saya mencoba kembali memulai perjalanan jarak yang sedikit jauh, mungkin perjalanan pulang pergi hanya sekitar 200km cocok untuk mencoba kenyamanan motor ini. Motor lebih terasa ringan karena perubahan body yang mengharuskan beberapa parts motor dilepas memberi faktor beban terhadap motor ini, walaupun dapur pacu tidak ada perubahan sama sekali motor ini terasa mampu berlari lebih cepat dari sebelumnya. Karena ada faktor pergantian dan perubahan ukuran jok membuat bokong terasa lebih cepat pegal dan tas jok yang berada dibagian belakang lebih menempel yang membuat posisi duduk sedikit lebih mendekati tangki bensin. Beberapa kali harus berhenti bukan karena lelah atau karena dehidrasi melainkan karena pegal karena jok yang sudah tidak lagi standar. Walau begitu menikmati perjalanan tetap menjadi keutamaan dan keamanan pun menjadi faktor terpenting dalam perjalanan.

Perjalanan 200 km sudah dilalui, tidak banyak masalah dengan kondisi motor yang bentuknya telah diubah. Hanya penyesuaian terhadap posisi berkendara saja yang harus dibiasakan apalagi untk menjalani perjalanan jarak jauh. Selain itu karena dapur pacu tidak ada perubahan, untuk perjalanan jarak jauh persiapan kebutuhan parts-parts cadangan yang sekiranya perlu tetap disiapkan untuk mengantisipasi hal yang tidak ingin terjadi. Kita akan mengenal karakter dan kebiasaan motor jika sudah lama sudah mengenalnya.

Kesimpulannya adalah perjalanan menggunakan motor kustom tetap menyenangkan walaupun harus ada penyesuaian dalam beberapa kondisi tapi selama masih dapat di tolerir semua akan tetap menyenangkan. Apalagi ditambah jika memang kita sudah menyiapkan semua kebutuhan perjalanan seperti tujuan, rute, serta kebutuhan yang diperlukan kendaraan secara baik akan menambah kesenangan dan keamanan selama diperjalanan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline