Lihat ke Halaman Asli

seglintir harapan di kesepian malam

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

lirih malam terdiam diantara sapaan musik yang menyala dan menemani untuk bersahaja ditemani segelas air panas penghangat badan
melirik langit meski tampa bintang dan hanya ada deraian gemercik air hujan yang jatuh satu persatu

berjalan tertatih untuk menghidupi diri dan melanjutkan sebuah pendidikan di bangku perkuliahan meski tampa materi yang lebih yang singgah menemani

pernah mersa iri melihat sekelompok manusia yang diberi hidup berkecukupan, namun setidaknya ku berterima kasih diberi kesempatan dalam sebuah beasiswa untukku mengejar semua mimpi-mimpi"

menggadaikan perasaan cinta dan kasih sayang yang dimiliki meski telah hilang didalam semeraut kesakitan hati

sepi didalam kesunyian memberikan sebuah arti tentang bagaimana memanfaatkan kebersamaan dikala kebahagian menghampiri, menelaah dari setiap kesedihan dan merubahnya menjadi sebuah canda kebersamaan.

meski terkadang gelombang angin meniup dan menerbangkan fikiran menjadi sebuah klimak dan menguji kesabaran dikala emosi datang menghampiri dan melekat pada hati, namun keberagaman dan masukan asumsi yang baik melambangkan sosok kepedulian yang membuat ku terjengkal hingga menitikan air mata untuk berterimakasih

didalam kesempurnaan melahirkan sebuah kekurangan, namun kekurangan telah membuatku besar hingga kebal menantikan sebuah arti kehidupan yang selanjutnya untuk mencapai kesuksesan

by. zul hendri nov

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline