Lihat ke Halaman Asli

zul azmi

Pencari Hikmah

BELAJAR DARI BINATANG

Diperbarui: 11 Mei 2020   22:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Banyak kata kata kiasan  mengambil metafor dari hewan ciptaan Allah swt. Memang semua ciptaan Tuhan tidak ada yang sia sia semua mengandung hikmah untuk yang positip dan negatif. Setiap kata yang metaforanya dari hewan itu mengandung kritikan,sindiran dan ajakan yang tujuannya untuk menyampaikan pesan.

Hampir setiap hewan dibuat menjadi kalimat kalimat indah. Misalnya kucing garong,kuku kambing,singa podiun,katak dalam tempurung, kutu loncat,lintah darat dan masih banyak istilah istilah lainnya termasuk untuk ayam dipakai istilah angek angek cik ayam(minang). Istilah angek angek cirik ayam artinya kalau ayam baru membuang kotorannya maka hangat kotorannya itu tidak berlangsung lama.

Istilah ini digunakan khususnya di minang utuk perilaku,kebijakan dan peraturan yang tiap sebentar berubah rubah.Artinya angek angek cik ayam ditujukan pada hal yang kurang konsisten dan labil.

Misalnya seseorang yang bekerja satu objek tapi tidak rutin dan serius. Sehingga hasil yg diharapkan tidak sesuai harapan.Misal lain seorang yang belajar satu keterampilan dan pengetahuan terhenti henti atau tidak beraturan.Kalau dia semangat rajin kalau malas dia tidak belajar.

Pepatah ini bisa juga seseorang yang sedang beribadah seperti shalat lima waktu. Shalat hanya etika sedang sukses tapi kalau lagi gagal dia tidak shalat atau sebaliknya. Bisa juga dicontohkan perilaku disiplin dalam sebuah masyarakat dimana pada awal awal aturan itu dibuat semua orang bersemangat menjalankannya. Namun tidak lama kemudian seorang demi seorang mengabaikan aturan itu bahkan cendrung melanggarnya.

Istilah angek angek cik ayam terjadi pada prgram yang direncanakan. Awal program itu dirumuskan semua anggota sangat antusias dan menggebu gebu menjalankannya. Akhirnya program tinggal program. Ketika covid-19 mewabah di seluruh wilayah Indonesia, untuk menutus mata rantai corona ditetapkan menerapkan sosial distancing dan fisikal distancing. Pemerintah menerapkan PSBB hampir seluruh provinsi,kabupaten kota. 

Pemerintah pusat mengeluarkan aturan pelarangan mudik agr yang mudik tidak menularkan corona di kampung halamannya.Akhirnya semua akses jalan dari dan menuju daerah ditutup. Akibatnya banyak kendaraan yang terpaksa putar balik.Moda transportasi umum umum ada yang distop dan dikurangi jumlah dan jam terbangnya. 

Alhasil sebagian daerah mulai terjadi penurunan orang yang terpapar covid. Dalam kota pun bahkan antar kecamatan terjadi PSBB. Hasil PSBB memaksa masyarakat mematuhi aturan pemeribtah dan fatwa MUI.Umat pun dengan ikhlas untuk shalat jumat tidak di masjid.Shalat tarawih dan shalat lima waktu berjamaah di mesjid di amini oleh umat Islam. 

Meskipun ada juga sebagian umat yang tidak sepakat dengan penutupan rumah ibadah.Sebagian pasar,mall, toko ditutup selama PSBB selama 14 hari. Sekolah,pesantren dan perguruan tinggi diliburkan. Masyarakat dihimbau agar tidak keluar rumah kecuali darurat. Hasilnya cukup signifikan dimana jalan jalan protokol dan utama mulai sepi tidak macet.

Masyarakat dihimbau agar memakai masker ketika keluar rumah. Menjaga jarak dan menjauhi kerumunan. Tingkat disiplin. Masyarakat mulai meningkat. Akhirnya membuahkan hasil dimana sebagian daerah  terjadi penurunan kasus positip korona. Namun sebagian wilayah terjadi lonjakan yang terpapar positip. Sebagian daerah ada yang baru menerapkan PSBB.

Ditengah daerah dan masyarakat sudah mulai terbiasa dengan sosial dan fisikal distancing  tiba tiba masyarakat dikejutkan dengan kebijakan pemerintah ingin melakukan relaksasi PSBB. Pemerintah ingin membuka kembali bandara,terminal,pelabuhan dan mengizinkan kembali moda transportasi beroperasi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline