Lihat ke Halaman Asli

Menggabungkan Kreativitas, Teknologi dan Apotek Hidup, Mahasiswa UMM Rilis Aplikasi Mobile Tanaman Herbal

Diperbarui: 25 Agustus 2024   17:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kelompok PMM 9 gelombang 2 bersama masyarakat Desa Tegalgondo saat melakukan kegiatan penanaman apotek hidup. /dok. pri

Mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tergabung dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)  yang diselenggarakan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Muhammadiyah Malang (DPPM UMM) meluncurkan program inovatif dengan menggabungkan kreativitas, teknologi, dan praktik apotek hidup untuk pelestarian lingkungan. PMM bertujuan untuk mengembangkan dan memberdayakan masyarakat melalui penerapan aplikasi, desain, teknologi atau perubahan sosial ke arah yang lebih baik.

Salah satu kelompok yang mengikuti program ini adalah kelompok 9 gelombang 2 yang dibimbing oleh Faris Rizal Andardi, ST., MT. dan beranggotakan lima mahasiswa, yaitu Aletta Agigia Novta Sajiatmoko, Zuhriah Indaryanti, Laily Aulia Rahmi, Yuhana Oktaviana, dan Dany Bayu Prasetyo. Mereka berasal dari jurusan informatika Fakultas Teknik dan ilmu komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Kelompok PMM ini menjalankan program mereka di Desa Tegalgondo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang yang dimulai pada tanggal 19 Juli 2024.

Kelompok ini melaksanakan program inovatif dengan menggabungkan kreativitas, teknologi, dan praktik apotek hidup untuk pelestarian lingkungan dengan menggabungkan beberapa aspek. Aspek kreativitas diterapkan dengan mengajak masyarakat mendaur ulang sampah plastik sebagai media tanam. Aspek inovasi teknologi diterapkan dengan meluncurkan aplikasi mobile yang memberikan informasi tentang berbagai jenis tanaman herbal dan manfaatnya. Aspek apotek hidup diterapkan dengan menanam dan merawat berbagai jenis tanaman obat sebagai sumber obat alami.

aplikasi mobile yang memberikan informasi tentang berbagai jenis tanaman herbal dan manfaatnya.  /dok. pri

Dengan dirancangnya aplikasi mobile ini, masyarakat dapat memanfaatkan apotek hidup secara lebih efektif dan efisien.

"Kami berharap program ini tidak hanya meningkatkan kesadaran lingkungan tetapi juga memberikan keterampilan praktis yang bermanfaat bagi masyarakat dalam jangka panjang." ujar Laily , salah satu anggota kelompok PMM 9 gelombang 2

Laily juga menambahkan, program kerja yang diselenggarakan oleh kelompoknya ini dapat memberikan pengetahuan lebih, bagi masyarakat mengenai tanaman herbal melalui program penanaman apotek hidup dan aplikasi mobile yang telah mereka rancang. 

Laily berharap program yang mereka jalankan ini dapat memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat serta mendukung terciptanya lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline