Lihat ke Halaman Asli

Zuhdi Triyanto

Tenaga Administrasi

Nyanyian Subuh

Diperbarui: 14 Februari 2017   03:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semenjak Toa menjadi mahkota di tempat ibadah, sunyi yang dulu menguasai kini diam — diam pergi mencari rumah berpulang

Subuh bukan lagi tempat labuh keluh, sebab ayat sudah terlantun menyesakkan jalanan

Seorang kuncen suargaloka berkata; hai bangun nak usap liur, mimpi, juga masa lalumu, kita dirikan jamaah menyembah Tuhan Maha Kasih

Sunyi semakin hilang diganti suara kertak dari tabrakan jidat dan lantai

Aku sudah sembah, lalu dimana lauk, nasi serta bayaran lainnya — -perut ini butuh isi bukan janji

Kudus, 13 Feb 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline