Lihat ke Halaman Asli

Menjelma

Diperbarui: 14 Juli 2024   09:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika kau menjelma pada angan senja,

Menyatu dalam warna merah saga,

Bayanganmu menari di cakrawala,

Mengiring langkah malam yang tiba


Ketika kau menjelma di dalam malam,  

Menjadi bintang yang sinarnya tak padam,  

Kupandang wajahmu di langit kelam,  

Menyulut rindu yang takkan tenggelam.


Ketika kau menjelma dalam hembusan angin,  

Membisikkan cinta yang tak pernah asing,  

Hati bergetar mendengar puisi dingin,  

Mengajak hatiku untuk terus bersanding.


Ketika kau menjelma di dalam hujan,  

Menyapu bumi dengan kelembutan yang nyaman,

Setiap tetesnya membawa harapan,  

Bahwa cinta kita takkan tersingkirkan.


Ketika kau menjelma di dalam mimpi,  

Menjadi nyata dalam imaji,

Kuingin terus berada di sini,  

Pada pelukanmu, cinta yang abadi.


Malam ini, semesta berbagi rahasia,

Ketika kau menjelma, dunia jadi sempurna.

Dalam hening, dalam hangatnya cinta,

Segalanya menjadi milik kita, selamanya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline