Persyaratan lowongan pekerjaan, semakin ke sini semakin beragam anehnya. Misalnya, pelamar harus cantik meski jelas-jelas bukan mau jadi pramugari, ada batasan usia, sekarang ada lagi: pelamar kudu memiliki iPhone 13 Pro.
***
Saat saya membuka Instagram, ketemulah dengan unggahan @lambe_turah yang memposting tentang Disparekraf DKI Jakarta sedang membuka lowongan kerja menjadi content creator yang syaratnya di kualifikasi (slide terakhir di postingan itu) tertulis: memiliki alat kerja sendiri, minimal iPhone 13 Pro. Tentu saja hal itu menimbulkan sifat yang kontradiktif dari netizen melalui kolom komentar di unggahan itu.
Ya maklum saja kalau orang-orang pada nggak sepakat terhadap persyaratan tersebut. Saya pribadi, meski nggak punya kemampuan untuk jadi konten kreator, ikut prihatin membaca persyaratannya. Mengapa?
iPhone 13 Pro biang kerok kegagalan orang yang punya skill jadi konten kreator
Saya meyakini, di luar sana ada beberapa (atau mungkin banyak) orang yang tertarik untuk bekerja menjadi konten kreator. Apalagi, skill mereka memang berada di situ. Mendengar ada lowongan kerja yang sepaket sama skill yang mereka punya, jelas mereka juga punya keinginan untuk mendaftar. Yah, siapa tahu lolos.
Namun, karena ia tidak memiliki iPhone 13 Pro, mau membeli pun baginya bukan perkara yang gampang, maka secara tidak langsung iPhone 13 Pro telah mengubur mimpi anak bangga yang ingin menjadi konten kreator. Skill yang mereka miliki, menjadi tidak berarti gara-gara nggak punya iPhone 13 Pro.
Padahal, semua orang berhak untuk bekerja dan mencari penghasilan. Akan tetapi, tak semua orang harus memiliki iPhone 13 Pro.
Gimana mau beli iPhone wong mau kerja aja dipersulit?
Hasil yang optimal tak melulu soal iPhone 13 Pro, kan?