Lihat ke Halaman Asli

Zubairi

Penulis Artikel Ringan

Nestapa Warga Pasongsongan Selatan Pegunungan: Jalan Rusak, Hidup Numpang Kayak Orang Nitip Gorengan!

Diperbarui: 14 Agustus 2023   14:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Area Masjid Jamik dan Taman Adipura Sumenep/dok.pribadi

Pasongsongan, merupakan sebuah kecamatan paling barat bagian utara Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Kecamatan ini, mempunyai sepuluh desa. Empat desa, terletak di utara pegunungan termasuk Desa Kecamatan Pasongsongan itu sendiri. Lalu, enam desa sisanya berada di selatan pegunungan. 

Dan di enam desa inilah masyarakatnya dipaksa bersabar akibat jalan (akses) ke Pasongsongan remuk ra karuan, ditambah lagi jaraknya cukup jauh. 

Saya sebagai salah satu pemuda yang hidup di salah satu desa selatan pegunungan sekaligus sebagai penyambung lidah warga tentang betapa nggak masuk akalnya hidup kami, dan betapa njelimetnya jika harus pergi ke kecamatan, akan memaparkan problem-problem yang ada. 

Gini, lho. Warga Kecamatan Pasongsongan selatan pegunungan itu tak punya jalan utama berbasis jalan raya menuju kecamatan.

Bayangkan! Betapa koplaknya hidup kami, 78 tahun Indonesia merdeka, kami merasa belum merdeka dari hal pelik ini. 

Yang tersedia hanya tetap jalan desa yang sempit dan rusak menuju kawasan kecamatan. Itu pun jalan rusaknya nggak diperbaiki, Pak!

Kami, ketika mau bepergian ke Pasongsongan (kecamatan kami), mau tak mau harus numpang lewat ke jalan kecamatan sebelah (Kecamatan Rubaru dan Ambunten). Sebab, jalannya enak, jalan raya, nyaman, katakanlah sejahtera gitu. 

Numpang lewat, jarak tempuhnya jauh, ya bersyukur aja. Warga Desa Rajun dan Cempaka contohnya, harus melewati jalan—dua kecamatan, delapan hingga sembilan desa secara keseluruhan untuk sampai ke Kecamatan Pasongsongan. 

Iya. Kami sudah malas betul muter-muter kayak obat nyamuk gini. Mau lewat jalan—kecamatan sendiri rasanya tulang dan pinggul di badan ini nyeri betul, dan kendaraan serta picis-picis motor ini kayak mau copot. Enak nggak, Cong? Ya enak, tapi ini enaknya ke tukang bengkel dan tukang pijat. 

Kami, yang dari selatan pegunungan hanya punya jalan alternatif. Inilah jalan asli kami, jalan sendiri warga Pasongsongan selatan pegunungan: pedesaan, rusak, dan lebarnya tak sampai 6 meter. Ini terletak di kawasan Soddara, Lebeng Barat, Lebeng Timur dan Montorna. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline