Lihat ke Halaman Asli

Zubairi

Penulis Artikel Ringan

Tanpa Gabriel Jesus, Arsenal Tetaplah Tim Penyihir

Diperbarui: 5 Januari 2023   12:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Arsenal sedang kehilangan sosok pemain pentingnya, Gabriel Jesus. Tanpa dia, sama saja The Gunners kehilangan sang mentor apik untuk ketajaman lini depan. Gabriel Jesus mengalami cedera ketika membela Brasil kontra Kamerun di Piala Dunia ketika laga baru penyisihan grup. Benar-benar nestapa. Sudah Brasil kalah 1:0 atas Kamerun, Gabriel Jesus terpaksa menepi kurang lebih 3 bulan.

Dampaknya, ya ke Arsenal. Arsenal tanpa Jesus, jelas semacam motor Astrea kehilangan roda depannya. Tak bisa meliuk-liuk jitu di jalan-jalan kecil menuju persawahan. Sebab, tanpa Jesus, kekuatan Arsenal menusuk dan mendobrak ruang sempit area lawan, jelas akan berkurang. 

Sebab adanya Jesus, salah satunya, Arsenal bisa makin heroik bermain di ruang sempit itu. Lagi, meski Jesus bukan es batu, pergerakan dia cair. Pola pergerakannya,  permainannya, betul-betul dinamis. 

Ditambah perpaduan antara kematangan Martinelli dan Odegaard, serta kegemilangan dan signifikansinya Saka dan Xhaka, kian padu bahwa Arsenal musim ini adalah tim penyihir. Namun, absennya Gabriel Jesus, sedikit banyak jelas mengurangi kedigdayaan Arsenal itu. 

Betul memang, Jesus bukankalah tipe striker yang kesetanan macam Halaand di City yang mencetak 18 gol dari 13 laga. Bukan pula macam Harry Kane yang telah menyumbang 12 gol dari 15 pertandingan bersama Tottenham. 

Tapi, Jesus punya peran yang tak bisa Haaland dan Kane tiru, setidaknya soal assist hingga paruh musim ini. Jesus, dari 14 laga memang hanya mencetak 5 gol. Tapi, dia punya 5 assist. Dua lebih unggul atas Haaland dan Salah, dan 4 lebih konsisten ketimbang Kane. 

Artinya, 5 assist yang telah Jesus sumbangkan untuk Arsenal dalam mendulang kemenangan, adalah bentuk nyata dari kinerjanya yang luar biasa. 

Terlihat biasa, tapi terasa tajamnya tak lagi biasa. Intinya, keberadaan GabJes untuk Meriam London, dapat menumbuhkembangkan performa gemilang Odegaard dan Martinelli. 

Dapat menghidupkan dan mendorong duo pemain muda itu untuk mengeluarkan performa terbaiknya. Inilah peran Jesus di Arsenal. 

Saya kira, Mas Yamadipati Seno dan Mas Kae Arteta pusing sebab GabJes tiada dalam waktu yang rasanya sementara. Tapi, buat Mas-Mas berdua, bisa jadi tiga bulan jelas tak lagi sementara. Pasalnya, sang macan kemayorannya nggak ada. 

Tapi, Arsenal sebetulnya tak bergantung atas keberadaan Jesus secara beruntun. Sebab, Arsenal juga hanya butuh konsistensi dari pemain yang bukan Jesus. 6 gol Odegaard dan 5 gol Martinelli menandakan, kalau Arsenal punya daya ledak selain Jesus. Konsistensi selanjutnya, ya kemenangan Arsenal tanpa Jesus. Tanpa bermain bagus, sebagus mungkin. Jika sistem mereka tetap terjaga, rapat dan kompak, meski tak bermain bagus, bukan tak mungkin Arsenal tanpa Jesus tetaplah demit bagi lawan-lawannya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline