Kamu bingung mencari instrumen insvetasi yang aman dan cuan ?. kamu tidak mau repot analisa sana sini ? Atau mungkin kamu super sibuk sehingga tidak ada waktu buat menganalisa?. Tenang ada solusinya buat kamu yang super sibuk dan mager buat analisa tapi teteap bisa aman dan cuan cukup pilih reksadana saham.
Sebelum kita mengetahui kenapa kita memilih reksadana saham, perlu kita definisikan terlebih dahulu apa itu reksadana dan apa itu reksadana saham. Reksadana merupakan salah satu instrumen investasi yang saat ini banyak digandrungi karena kepraktisan dan keamanan yang diberikan. Reksadana menurut OJK adalah sebuah wadah yang menghimpun dana masyarakat yang mana dana tersebut dikelola oleh badan hukum yang disebut Manajer Investasi, dana tersebut akan diinvestasikan ke dalam berbagai bentuk bisa saham , obligasi, ataupun pasar uang. Bahasa mudahnya adalah reksadana saham merupakan wadah atau tempat kita menitipkan dana kita untuk dikelola oleh manajer investasi yang telah berbentuk badan hukum ke dalam berbagai jenis instrumentasi lainnya seperti saham, obligasi dan pasar uang. Eits tenang, mungkin kamu berpikir apakah aman menitipkan dana kamu ke manajer investasi ? Tenang, manajer investasi pasti sudah berbentuk badan hukum dan diawasi oleh OJK sehingga ketika ada kejanggalan yang dilakukan oleh manajer Investasi kamu sebagai nasabah akan mendapatkan perlindungan hukum di negara kita Indonesia dan akan dibantu OJK juga tentunya.
Nah sekarang kita masuk ke penjelasan mengenai reksadana saham. Apa itu reksadana saham ? Reksadana saham merupakan salah satu jenis reksadana yang dimana manajer investasi mengalokasikan dana nasabahnya minimal 80 % dalam portofolionya pada produk saham. Jika dibandingkan dengan jenis reksadana lainnya, reksadana saham dapat dikategorikan sebagai high risk high return artinya memiliki resiko yang tinggi tetapi bisa memberikan imbal hasil yang tinggi. Pasti kalian bertanya apakah reksdana saham dan saham itu sama ? Tentu itu berbeda, reksadana saham itu artinya kita mengivetasikan dana kita ke manajer investasi lalu manajer investasikan akan menginvetasikan lagi dana kita ke berbagai saham berdasarkan analisa yang telah dilakukan oleh manajer investasi tersebut. Sedangkan saham merupakan jenis instrumen investasi yang dapat dilakukan oleh diri sendiri.
Lalu, seberapa worth it reksadana saham ? Ketika kita memilih reksadana saham kita mungkin saja akan mendapatkan imbal hasil yang tinggi tanpa melakukan analisa yang mendalam. Selain itu, reksadana saham dapat dibeli dengan harga yang terjangkau, bebasa pajak dan memiliki resiko lebih rendah jika dibandingkan dengan investasi saham secara langsung. Bagaimana mulai tertarik ?
Akan tetapi ada beberapa hal yang perlu diingat yakni tidak ada investasi yang selalu untung begitu sebaliknya tidak ada investasi yang selalu rugi. Sebelum mengakhiri tulisan ini ada beberap tips yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan cuan selama berinvestasi di reksadana saham,
- Tentukan tujuan investasi : Jika kamu berinvestasi hanya bertujuan supaya cepat kaya sebaiknya hapus tujuan tersebut dalam kepala kamu. Dalam berinvestasi tujuan keuangan kamu harus dalam jangka panjang baik itu investasi reksadana saham atau instrumen investasi lainnya. Investasi reksadana saham tidak dianjurkan untuk jangka waktu 1-3 tahun. Reksadana saham dianjurkan untuk tujuan investasi diatas 5 tahun. Dalam jangka waktu tersebut kamu sangat mungkin mendapatkan imbal hasil yang tinggi
- Ditinjau kinerja dari manajer investasi : Walaupun kamu tidak perlu melakukan analisa mendalam terkait investasi saham yang dipilih oleh manajer investasi, akan tetapi ada baiknya kamu tetap melakukan peninjauan terkait kinerja manajer investasi yang kamu pilih. Untuk melihat kinerja dari manajer invetasi kamu dapat melihat laporan yang dipublikasikan oleh manajer investasi
- Gunakan uang dingin untuk berinvestasi : Menjadi sebuah keharusan bagi seorang investo jika ingin berinvetasi menggunakan uang dingin. Uang dingin yang dimaksud adalah uang yang memang tidak digunakan untuk keperluan hidup lainnya atau disebut juga dengan uang mati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H