Hadiah adalah penyerahan/pemberian sesuatu kepada seseorang tanpa ada gabti rugi yang bertujuan untuk memuliakan atau memberikan penghargaan.
Hari ini saya membuat sebuah eksperimen, saya mencoba untuk menggali sebuah jawaban dari kawan saya. Sebut saja namanya Rijal, terkait layak atau bolehkah kita memberikan hadiah kepada seorang guru. Setuju atau tidak.
Sambil menikmati secangkir kopi, saya mencoba membuka pembicaraan di depan dia;
" Selama ini, kita sering melihat banyak orang tua atau siswa (i) yang memberikan hadiah kepada gurunya dengan berbagai macam hadiah. Untuk apa sih diberikan hadiah kepada guru. Apalagi ini menjelang lebaran, bukankah lebih baik disimpan dan dimanfaatkan untuk diri sendiri aja, beli baju baru, sepatu baru, dan lain sebagainya. Untuk apa diberikan kepada guru. Kan, mereka sudah digaji?" Ucap Saya.
Mendengar ocehan saya, spontan Rijal langsung menimpali sambil sedikit protes.
"Bukan begitu juga konsepnya".
"Walau guru sudah digaji. Sebagai murid apa salahnya sih kita memberikan hadiah kepada guru yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk kita, mengajarkan kita, bahkan tidak sedikit dari mereka (guru), bukan hanya mengajar dan mendidik tetapi juga mendoakan kesuksesan kita secara diam-diam. Andai tidak ada guru apa jadinya kita?" Sambung Rijal.
Saya tersenyum melihat reaksi dari Rijal, dan mendengar secara seksama apa yang ia sampaikan sambil mengangguk mengisyaratkan kepada dia bahwa saya setuju dan sependapat dengan apa yang ia sampaikan.
Semua orang punya hak untuk menerima pemberian hadiah dari seseorang, termasuk guru. Apalagi hadiah yang kita berikan kepada mereka (dibaca: guru) bukan atas pemaksaan tetapi atas keikhlasan dari orang yang memberikan. Bahkan, dalam agama pun sangat dianjurkan memberikan hadiah kepada orang lain, apalagi ini kepada guru kita sendiri.
Dalam sebuah hadits disebutkan,