Lihat ke Halaman Asli

Koalisi Parpol yang Sebenar-benarnya?

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Puji Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, pesta demokrasi Pemilu Legislatif telah di lalui oleh sebagian besar rakyat Indonesia tanggal 09 April 2014, dengan relatif lancar dan aman, meskipun di beberapa wilayah di tanah air masih ada hambatan. Dari hasil hitung cepat yang di publikasikan oleh pihak media cetak dan elektronik, PDIP, Partai Golkar, dan Partai Gerindra, keluar sebagai Partai yang memiliki suara terbanyak. Dan banyak hasil perhitungan suara Partai yang mengejutkan banyak pihak, dimana PKS dan Demokrat yang di gadang-gadang akan meraup suara yang cukup bersaing, malah turun drastis jika dibandingkan Pemilu Legislatif 2009.

Akan tetapi, meskipun PDIP, Partai Golkar, dan Partai Gerindra meraih suara yang dominan di tiga besar, tidak satupun ketiga Partai tersebut yang memiliki hak penuh dalam mengusulkan Capres dan Cawapres sendiri, karena tidak memenuhi target 20% atau lebih. Ini menjadi persoalan yang menarik dan bahan diskusi yang panas di antara masyarakat maupun para elit politik, karena antar Partai akan saling berinteraksi satu sama lainnya demi memenuhi syarat Pemilu Presiden nantinya. Tentunya masyarakat sangat berharap Partai Politik yang saling berinteraksi tersebut lebih mengedepankan kepentingan bangsa dan negara daripada sekedar bagi-bagi kekuasaan serta posisi menteri di kabinet.

Interaksi antar Partai Politik atau yang sering disebut Koalisi Partai Politik, jika kita melihat lagi kebelakang, lebih banyak di latar belakangi oleh bagi-bagi kekuasan dan menteri di kabinet, yang pada ujungnya berdampak pada lahirnya para koruptor. Partai Politik yang menjalankan koalisi, diharapkan bisa benar-benar berkomitemen bersama untuk dapat mencapai keberlangsungan pembangunan nasional yang berdasarkan UUD 1945 dan Pancasila.

Semoga nantinya para elit politik dalam melaksanakan interaksi antar partai politik sekiranya lebih mengedepankan kepentingan bangsa, agar nantinya Presiden dan Wakil Presiden yang terpilih nantinya, mampu dengan leluasa melaksanakan amanat seluruh rakyat Indonesia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline