Pendidikan seks di Indonesia masih menjadi kontroversi, masih banyak masyarakat yang belum menyetujui pendidikan seks di rumah maupun di sekolah. Secara umum, pandangan masyarakat tentang pendidikan seks dianggap "tabu" untuk dibicarakan pada anak, terutama anak usia sekolah. Masyarakat seringkali berpendapat bahwa belum saatnya anak usia dini memahami tentang hal-hal yang berkaitan dengan seksualitas. Orang beranggapan bahwa ada saatnya mereka akan memahaminya secara alami.
Pendidikan sejak usia sedini mungkin merupakan upaya memberikan pemahaman kepada anak sejak usia dini yang disesuaikan dengan tahapan perkembangannya (aspek kognitif, sikap, dan perilaku) tentang fungsi alat-alat seksual dan masalah-masalah naluriah yang muncul, pembinaan tentang pentingnya menjaga dan menjaga organ intimnya, serta pemahaman tentang hubungan seksual yang sehat dan risiko yang dapat terjadi seputar masalah seksual.
Dibutuhkan pemahaman yang konkrit pada orang tua tentang bagaimana implementasi pendidikan seks pada anak di rumah. Pemahaman akan pentingnya pendidikan seks pada anak diberikan melalui orang tua di area workshop, dimana orang tua akan memiliki pemahaman dan keterampilan dalam melaksanakan pendidikan seks pada anak sesuai dengan perkembangan dalam diri anak. Pelaksanaan pendidikan seks pada anak usia dini di rumah diharapkan dapat membantu mencegah anak dari kekerasan seksual.
Upaya yang dilakukan untuk menghadapi hal tersebut yaitu kegiatan sosialisasi yang diadakan di PAUD Darussalam, Desa Margahurip, Kec. Banjaran, Kab. Bandung. Adapun khalayak sasaran kegiatan Sosialisasi yang dilaksanakan adalah orang tua siswa PAUD Darussalam.
Sosialisasi dirancang oleh Mahasiswa PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus CIbiru yaitu Daffa Wahid Prasetyo, Maudy Mudiyartii, Muhammad Yaffi Mugni, Risnanda Mulfia Fauziah, Septiyani Sallwa Shiny, dan Zsazsa Ghania Iqlima. Adanya gagasan kegiatan ini tidak luput dari bimbingan Bapak Yusuf Tri Herlambang, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Pedagogik Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Cibiru.
Kegiatan pematerian diberikan oleh Ibu Lia Nurliawati S, Ag seorang guru bimbingan konseling di SMA Pasundan Banjaran. Kegiatan ini dihadiri oleh 20 orangtua. Kegiatan dilaksanakan pada hari Jumat, 2 Juni 2023. Kegiatan ini dilakukan secara langsung dan berupa wadah komunikasi antara orang tua dan pembicaraan interaktif dengan pemateri dan mahasiswa. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk mengedukasi para orang tua terhadap pentingnya mencegah kekerasan seksual dan penanaman pengetahuan seksual sejak dini.
Kegiatan ini dinilai berhasil karena materi yang disampaikan direspon positif dan sikap baik yang diberikan para peserta. Respon positif juga diberikan dengan ikut berpartisipasi dalam diskusi dan menjawab pertanyaan tentang Pendidikan Sesk pada Anak. Ada orang tua yang kemudian menyadari bahwa mereka kurang memperhatikan dan memperkenalkan Pendidikan Seks pada anaknya juga orang tua yang tersadar dan menjadi lebih berani dalam pengenalan Pendidikan Seks dengan cara-cara yang telah dididik. Materi Pendidikan Seks oleh Orang tua pada Anak mendorong orang tua untuk lebih memperhatikan dan memahami Pendidikan seks.
Penyuluhan kesadaran dan sosialisasi Pendidikan seks dapat membantu orang tua dalam memahami bahwa anak harus mendapatkan Pendidikan seks sesuai dengan posrsinya dan dengan Bahasa yang seharusnya. Mereka dapat belajar lebih banyak tentang betapa pentingnya memperkenalkan anak mereka dengan Pendidikan seks agar melindungi mereka dari hal yang tidak diinginkan. Namun demikian, penting untuk diingat bahwa efek dari sosialisasi Pendidikan seks mungkin tidak selalu langsung terlihat dan mungkin membutuhkan waktu. Untuk memberikan dampak yang signifikan terhadap pengurangan pelecehan seksual di kalangan anak usia dini, perlu juga menjaga konsistensi, pengulangan, dan dukungan berkelanjutan utamanya dari orang tua.
Dengan orang tua mensosialisasikan pendidikan seks kepada anaknya merupakan langkah penting dalam membantu anak mengembangkan pemahaman yang sehat tentang seks. Dengan berkomunikasi secara terbuka, menekankan nilai dan norma, serta mencegah perilaku berisiko, orang tua dapat meletakan dasar yang kokoh bagi perkembangan seksual positif anak mereka.
Dengan memberikan pendidikan seks yang tepat ini, orang tua dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan anaknya. Orang tua dapat membantu anak-anak mengembangkan pemahaman yang sehat tentang tubuh mereka, hubungan antarsesama, dan tanggung jawab mereka untuk menjaga kesehatan fisik dan mental mereka.
Pendidikan sejak usia dini ini merupakan salah satu upaya untuk memberikan pemahaman kepada anak usia dini, tentang fungsi alat-alat seksual dan masalah-masalah naluriah yang muncul, pembinaan tentang pentingnya menjaga organ intimnya, serta juga tentang pemahaman tentang hubungan seksual yang sehat dan risiko yang dapat terjadi seputar masalah seksual. Jadi Dari Kegiatan ini kita bisa sharing terhadap orang tua-orang tua yang belum mengetahui tentang pendidikan seks dan bagaimana cara penyampaian yang baik dan tepat kepada anaknya dirumah.