Lihat ke Halaman Asli

Zoyscia

Mahasiswa

Peran Apoteker Lebih dari Sekadar Memberikan Obat

Diperbarui: 23 November 2024   15:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Pelayanan kesehatan secara paripurna meliputi upaya pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Salah satu tenaga kesehatan yang berperan dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah apoteker yang menjalankan pelayanan kefarmasian. Pelayanan kefarmasian adalah suatu bentuk pelayanan dan tanggung jawab langsung profesi apoteker dalam pekerjaan kefarmasian untuk menetapkan, menerapkan dan memantau penggunaan obat agar menghasilkan outcome terapi yang diharapkan. 

Peran seorang apoteker di rumah sakit meliputi pengelolaan obat, pemberian obat, serta konsultasi dan edukasi pasien. Pengelolaan obat oleh instalasi farmasi memiliki peran penting dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Pengelolaan obat  terdiri dari tahap perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, distribusi, penghapusan, pencatatan dan pelaporan. Apoteker bertanggung jawab dalam mengelola inventaris obat, memastikan ketersediaan obat yang dibutuhkan, dan memantau tanggal kadaluarsa. Dalam hal pengelolaan obat, biasanya di setiap instalasi farmasi dilakukan kegiatan stock opname. Stock opname adalah kegiatan mencocokkan jumlah stok obat secara fisik dengan jumlah yang tertera pada kartu stok, baik kartu stok obat manual maupun digital.

Saat ini, tugas apoteker tidak hanya berfokus pada pengelolaan obat sebagai komoditi, namun juga bertanggung jawab melakukan pelayanan komprehensif yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup pasien. Seorang apoteker diharapkan dapat melaksanakan praktik kefarmasian di apotek, salah satunya dispensing. Tahapan dispensing meliputi penyiapan obat, perhitungan jumlah obat sesuai resep, pengambilan obat sesuai kebutuhan, peracikan obat (apabila ada), pemberian etiket obat, memasukkan obat ke dalam wadah, melakukan pemeriksaan ulang obat (terkait nama, tanggal kadaluarsa, dan fisik obat), sampai pemberian informasi obat (mulai dari manfaat, cara penggunaan, penyimpanan obat) kepada pasien. Apoteker harus memastikan informasi yang diberikan jelas, tidak bias, dan mudah dimengerti oleh pasien.

Apoteker memiliki peran vital dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penggunaan obat yang tepat. Sebagai profesional kesehatan yang memiliki keahlian khusus dalam farmakologi, apoteker dapat memberikan edukasi yang komprehensif kepada masyarakat tentang pentingnya penggunaan obat yang sesuai dengan resep dan anjuran dokter. Selain itu, apoteker dapat mengadakan sesi konsultasi yang lebih mendalam setiap kali melayani pasien. Apoteker dapat menjelaskan cara penggunaan obat yang benar, potensi efek samping, serta apa yang harus dilakukan jika terjadi reaksi yang tidak diinginkan. Apoteker juga perlu memberikan informasi tentang pentingnya menyelesaikan pengobatan sesuai jangka waktu yang dianjurkan. 

Peran apoteker di rumah sakit sangatlah penting dalam upaya meningkatkan kualitas perawatan dan keselamatan pasien. Dengan pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki, apoteker harus memastikan bahwa pengobatan yang diberikan tidak hanya efektif tetapi juga aman bagi pasien.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline