Lihat ke Halaman Asli

Pesan Perdamaian Dua Menteri Perempuan

Diperbarui: 17 Juni 2015   17:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14165630151915632536

[caption id="attachment_336902" align="aligncenter" width="509" caption="Foto : www.penulispro.com"][/caption]

*) Yang terlewatkan dari Hari Toleransi Internasional 2014

"Hidup Papua ! Matahari terbit dari timur. Sebagaimana Papua ada di ujung timur Indonesia. Selamat Hari Toleransi Internasional".

Itulah teriakan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yambise pada Minggu pagi (16/11/2011) di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, saat memberikan kata sambutan pada acara Hari Toleransi Internasional. Hari toleransi internasional dideklarasikan oleh Badan Dunia untuk Pendidikan dan Kebudayaan (UNESCO) pada tahun 1995 lalu. Peringatan ini sebagai seruan kepada seluruh warga dunia mengenai pentingnya meningkatkan toleransi dan mengakui, menghormati, serta membiarkan segala bentuk perbedaan yang ada.

Selain Yohana, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa juga ikut memperingati Hari Toleransi di tempat itu. Keduanya sama-sama menyerukan bahwa persatuan dan kesatuan amatlah penting agar Indonesia ke depan semakin kuat.

[caption id="attachment_336908" align="aligncenter" width="535" caption="Foto: suara.com"]

14165634871929213164

[/caption]

Acara tersebut dihadiri ribuan orang, yang sebagiannya mengenakan kostum khas daerah.19 ekor burung merpati putih dilepas ke udara oleh Ibu Yohana sebagai simbol perdamaian dunia. Ia juga menabuh tifa (alat musik dari Papua). Lalu dilanjutkan dengan acara pawai obor perdamaian serta gelaran berbagai seni tradisional, untuk mengingatkan masyarakat agar menjaga keharmonisan bangsa.

[caption id="attachment_336910" align="aligncenter" width="544" caption="Foto: www.cnnindonesia.com"]

14165639171293084231

[/caption]

"Saya mengajak semua masyarakat untuk bersama-sama membangun kerukunan juga mewujudkan toleransi yang tinggi," kata Yohana Susana.

Untuk mewujudkan perdamaian di Indonesia dan di dunia, menurut Menteri asal Papua itu, acara seperti ini harus terus berlanjut. Toleransi, kata Yohana, merupakan bentuk penghormatan tanpa melihat ras, bangsa, warna kulit, suku dan agama. Indonesia menurutnya, memiliki rasa toleransi, solidaritas yang sudah menjadi ciri setiap manusia. "Tanpa Bhineka Tunggal Ika, bukan Indonesia," ujarnya.

Yohana tak lupa menyampaikan harapan untuk tanah kelahirannya, Papua, agar tidak terus berkonflik. Menurutnya, jika terus berkonflik maka pembangunan di Papua akan tertinggal dibandingkan dengan daerah lain.

Pesan perdamaian juga disampaikan Menteri Khofifah. Dia mengatakan, konflik suku dan agama yang kerap timbul di daerah harus diredam.

[caption id="attachment_336912" align="aligncenter" width="554" caption="Foto: liputan6.com"]

14165640411302026837

[/caption]

Menurutnya, konflik tersebut muncul karena ada perbedaan komunikasi. Dia yakin, segala masalah bisa selesai jika ada komunikasi yang baik antar warga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline