Lihat ke Halaman Asli

Jangan Suudzon, Bro...!!!

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Suudzon dalam Kehidupan Sehari hari banyak dikenal dengan Istilah Buruk Sangka atau Berprasangka Buruk Kepada seseorang atau sesuatu yang sebenarnya Dia tidak tau pasti atau tidak tau jelas akan kebenarannya.

Sering sekali dari kita kebanyakan tidak menyadari atau tidak sengaja, pernah melakukan hal itu, baik kepada sesama makhluk hidup ataupun tentang sesuatu hal lainnya.

Bahkan bukan hanya sekali ataupun dua kali saja, melainkan berkali kali, dan selama itu juga kita tidak pernah merasa atau tidak menyadarinya.

Suudzon jika dilihat sepintas memang kelihatan sepele. namun kalau kita mau mencermatinya, sebenarnya efek dari suudzon itu sendiri sangatlah dahsyat.

Buruk sangka (suudzon) jika kemudian diteruskan ke orang lain yang orang itu juga tidak mengerti permasalahannya, maka akan dapat menimbulkan fitnah.

Sebagai contoh, ada tiga orang sahabat (sebut saja : Waras, Slamet dan Kuat / Nama hanya ilustrasi belaka). Ketiga Orang Sahabat ini bekerja dalam satu kantor / Instansi. Suatu ketika si Slamet mengetahui si Waras menerima Uang dari seseorang yang kebetulan datang ke kantor mereka.

Pada saat itu si Slamet langsung berfikiran Negatif kepada si Waras. Si Slamet menyangka uang yang diberikan kepada si Waras tersebut adalah uang tidak resmi dari seseorang yang pekerjaannya ada kaitannya dengan si Waras dan telah melakukan tindakan yang tidak seseuai dengan prosedur yang kemudian orang tersebut memberikan sejumlah uang untuk menutupi perbuatannya itu.

Mungkin si Slamet Bisa punya fikiran seperti itu karena Dia juga sering melakukan hal yang sama dengan si Waras yang hanya disangkanya. (Ooooohhh… Ternyata Penulis juga ikut ikutan suudzon nih…)

Tanpa disadarinya, si Slamet kemudian menceritakan kejadian yang dilihatnya tersebut kepada si Kuat dan juga semua teman yang ada dikantornya.

Menurut Cerita Versi si Slamet kepada si Kuat, bahwa si Waras telah menerima uang sogokan dari seseorang yang diduga adalah seorang Pengusaha yang melakukan penyimpangan, sehingga berusaha menyuap si waras dengan sejumlah uang.

Untunglah si Kuat adalah Orang yang tidak Gampang Percaya begitu saja dengan kabar dari seseorang yang belum tentu kebenarannya. Si Kuat pun hanya manggut manggut mendengar cerita si Slamet.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline