Lihat ke Halaman Asli

Ani Yudhoyono, Sri Mulyani, ataupun Megawati bukanlah Ratu Shilla

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13117832951705856741

Pilpres 2014 masih mengawang-awang. Banyak masalah di negeri ini, seharusnya tidak ditambahi dengan keramaian siapa yang akan maju di Pilpres 2014 untuk menggantikan Pak SBY. Hanya saja entah berawal darimana, sejak tahun 2010 sudah beredar kabar bahwa Ibu Negara Ani Yudhoyono tengah dipersiapkan untuk menggantikan Pak SBY, tentu saja dia dianggap layak mengingat dia sudah menemani sang suami sebagai Presiden RI selama beberapa tahun ini. Namun ada yang mengatakan munculnya nama Ani Yudhoyono hanya sebagai survey dari reaksi yang akan muncul di masyarakat saja.

Bersamaan dengan kabar tersebut, Ibu Megawati Soekarno Puteri pun dikabarkan akan maju kembali pada Pilpres 2014, juga mantan Mentei Keuangan Sri Mulyani. Entah memang kebetulan atau memang sedang direkayasa bahwa nama-nama yang mencuat semuanya perempuan. Dalam agama Islam sendiri sebenarnya ditegaskan bahwa selama ada laki-laki, maka wanita tidak boleh menjadi pemimpin karena sebuah negara kan hancur jika dipimpin oleh seorang wanita. Wallahu a’lam bimurodihi.

[caption id="" align="alignleft" width="185" caption="Misil, Menjadi Ratu Shilla Adalah Tujuan Hidupnya"]

Misil, Menjadi Ratu Shilla Adalah Tujuan Hidupnya

[/caption] Mengenai selentingan kabar ini saya jadi teringat kepada Misil. Ia adalah sosok wanita antagonis di film drama Korea ‘The Great Queen of Seon Deok’. Dalam film itu diceritakan bahwa Misil sangat berambisi menjadi seorang Ratu di Kerajaan Shilla. Di awal perjuangannya diceritakan bahwa Misil gagal menjadi Ratu karena ternyata ia dikhianati oleh orang yang ia suap. Beberapa tahun kemudian ia gagal lagi karena tahta diberikan kepada menantu Raja. Namun ia tidak menyerah, hingga akhirnya terjadilah konflik berkepanjangan dengan satu ambisi, ‘Misil ingin menjadi Ratu Shilla’.

Seperti yang tadi dikatakan, Misil adalah tokoh antagonis, namun banyak sikapnya yang patut diperhitungkan sebagai seorang pemimpin meskipun wanita. Ia mampu memimpin huwarang (tentara kerajaan) hingga mereka rela mati demi perintah Misil. Pemikirannya cerdas meskipun licik, di hadapan suami-suaminya (suaminya memang banyak) dan juga anak-anaknya ia tampak berwibawa dan disegani. Misil berpikir lebih jauh sebelum orang lain berpikir, melihat lebih jauh sebelum orang lain melihat, dan mendengar lebih jauh sebelum orang lain mendengar.

Hanya saja, namanya juga cerita. Misil tidak pernah berhasil menjadi Ratu Shilla.

Memang tidak bisa disamakan antara Ibu Ani, Ibu Mega, Ibu Sri, dengan Misil. Hanya saja, entah kenapa, rencana majunya mereka dalam Pilpres 2014 mengingatkan saya pada Misil. ^_^




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline