Lihat ke Halaman Asli

Tinggal Tungkai Patah

Diperbarui: 24 Juni 2015   15:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bebas ,,!
Berjalan brsama angin
Sorak tiada duka
Suka cita bersama warna
Hatiku tenggelam pada itu

Tatap butir air luas sana
Ruang warna, jumpa kawan
Bersama di lalu sebuah masa
Sebab, gundah t’lah tiada
Tertangkap ranting rapuh sebagian
Senyum aku tatap mereka
Walau tanpa cahaya mentari
Gelora gairah tanpa banding
Aku sebab mereka
Permadani hijau menguning beremas
Melambai bak ombak terantar nafas
Bersama isak putri kapas
Bersarang keluarga kecil sahaja
Aku dan mereka
Sebab, kau dating
Kayu t’lah termakan api
Aku bersama awan kecilku….
Lari … ,,
Lenyap
Tiada, bersama pelangi yang menangis
Jua penjaga surge di atas  langit
Berlalu
Jauhlah
Entah kemana?
Tapi ……
Tinggal sebuah khayalan
Itu, sebuah tungkai yang patah
Tungkai t’lah patahhhh!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline