Sungguh ini adalah tantangan yang bikin saya pribadi gemes terhadap sang coach "mas Hariadhi",saya ngaturi "mas"(ciye ciye,bukan karena beliau lebih tua daripada saya,tapi karena ke-senior-annya, duch baca cv nya bikin nyap -nyap dech,jam terbangnya wow banget dan gara-gara beliau saya harus bermelek melek mata untuk membuat sebuah tulisan.
Ini juga adalah debut pertama saya menulis dalam blog keroyokan kompasiana,meski sudah sekitar lebih dari tujuh tahun saya menjadi salah satu pembaca setianya.
Tapi tak apalah saya seperti menemukan dunia saya sendiri,dimana saya bebas berekspresi secara positif.
Dunia tulis menulis sebenarnya juga bukan hal yang baru buat kita semua.Lha wong dari kecil kita sudah di ajarkan menulis kok.Tapi terkadang kita masih enggan untuk berbagi,dengan banyak alasan.
Satu satunya alasan keengganan saya adalah keberanian.Yaaa,saya tidak cukup punya keberanian untuk menulis dan di baca banyak orang.Takut di bully gara-gara kekurangan ilmu tentang tulis menulis.
Mungkin akan timbul pertanyaan,"lhoh mba,sekarang kok berani sich?"Itu bukan berarti saya sudah jago menulis dan tidak takut di bully lagi.Sekali lagi saya masih belajar,dan kapan lagi kita mulai.
Ini juga menjadi salah satu cara mengobati kekecewaan diri terhadap cita-cita yang tak pernah terwujud waktu masih smp.Iya waktu smp saya pernah membayangkan diri suatu saat kalau dah dewasa jadi seorang jurnalis.Keren kan .Tapi cita-cita itu kandas seperti lagu mba Evie Tamala.
Bagi saya dunia tulis menulis adalah menjadi salah satu media bagi kita untuk belajar dan berbagi,apapun itu.Walau untuk sampai menjadi master dan tulisan yang di sukai banyak orang itu butuh jam terbang tinggi,tidak tanggung-tanggung 10.000 jam di tekuni tanpa henti.Persetan dengan bakat,kejeniusan atau pun pendidikan.
Seperti salah satu kalimat dari motivator Calvin Coolidge :PRESS ON Nothing in the world can take the place of persistence.Talent will not;nothing is more common than unsuccessful men with talent.
Genius will not ;unrewarded genius is almost a proverb.Education will not;the world is full of educated derelicts.Persistence &determination alone omnipotent.The slogan Press On!has solved &always will solve the problems of the human race.
Lantas apa hubungan dompet motif toraja (yang berharap di dalamnya terselip lembaran bergambar Benjamin Franklin) & kepatuhan murid terhadap gurunya separti judul di atas.