kupetik dari sebuah kitab
ayat-ayat yang menjadi suratku padamu
tentang bagaimana cinta seharusnya meleleh atau mendidih
dan di antara kita siapa yang harus berjalan lebih dulu
terbakar atau beku
engkau selalu suka berjalan di depan
dan aku tak menolak mengikuti pangkal tumitmu
yang kurus seperti sumatera
pangkal jala yang terkembang ke beberapa samudera
tempat semua pertama
ke tempat yang ingin kau tuju