Lihat ke Halaman Asli

Ainun Habibie; Inspirasi Perempuan Indonesia

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Di balik seorang tokoh, selalu tersembunyi peran dua perempuan, yaitu ibu dan istri.”


Kalimat tersebut diucapkan oleh B.J Habibie diakhir sambutannya atas penganugerahan gelar Dr HC dibidang filsafat dan teknolog dari Rektor Universitas Indonesia Gumilar R.Sumanteri pada 30 Januari 2010. Di acara tersebut B.J Habibie menyinggung peran istrinya, Hasri Ainun yang disebut Habibie telah mendampinginya dengan tulus dan ikhlas.  Hasri Ainun bahkan disebut sebagai sosok penting yang selalu memberikan kekuatan bagi Habibie untuk selalu tabah dalam menjalani kehidupan.

Dedikasinya yang besar untuk mendampingi suami ini juga disebut oleh juru bicara perwakilan keluarga BJ Habibie, Ahmad Watik Pratiknya. “Sebagai ahli penyakit anak, Ibu Ainun justru lebih memilih jalan hidup untuk membesarkan anak-anak dan mendampingi Pak Habibie. “Padahal ibu termasuk pintar,” ujarnya.

dr. Hasri Ainun yang lahir pada tanggal 11 Agustus 1937 ini memiliki kepedulian yang besar terhadap beberapa yayasan. Sebutlah misalnya, Yayasan Beasiswa Orbit dan Bank Mata untuk penyantun Mata Tunanetra. Semua ini tak bisa dilepaskan dari rasa keibuan yang besar dari mantan ibu negara ini.

Hasri Ainun juga mencatatkan segudang prestasi besar. Atas sumbangsihnya yang besar tersebut, Hasri Ainun mendapatkan beberapa penghargaan tertinggi bintang mahaputra. Penghargaan tersebut diberikan oleh pemerintah sebagai penghargaan kepada warga yang dianggap memiliki peran besar terhadap negara. Semasa hayatnya Ainun Habibie mendapatkan penghargaan Bintang Mahaputra Adipurna, juga Mahaputera Utama pada 12 Agustus 1982 serta Bintang Mahaputra Adipradana pada 6 Agustus 1998.

Bangsa Indonesia akhirnya kehilangan sosok beliau pada22 Mei 2010 sekitar pukul 17.30 waktu Jerman di Rumah Sakit Ludwig-Maximilians-Universitat, Klinikum Gro`hadern, Munich, Jerman. Selamat jalan ibu… dedikasimu pada keluarga dan bangsa akan menjadi inspirasi perempuan-perempuan Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline