Lihat ke Halaman Asli

PM Singapore Hapus SBY dari Akun Facebooknya

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13922801631368873385

[caption id="attachment_311805" align="alignnone" width="663" caption="SBY dan Hsien Long, Pertemanan mereka berakhir di Facebook (sumber : www.viva.co.id)"][/caption]

Ketegangan hubungan RI-Singapore belum juga reda. Setelah sebelumnya pemerintah Singapore membatalkan undangan untuk Indonesia dalam Singapore Air Show 2014 dilanjutkan dengan larangan bagi KRI Usman Harun memasuki teritori Singapore dan terakhir diketahui PM Singapore memakai cara sendiri untuk menumpahkan amarahnya dengan menghapus SBY dari pertemanan mereka di jejaring social Facebook.

Sebagaimana diberitakan media setempat, Lee Hsien Long tidak hanya menghapus akun pertemanan mereka namun Lee disebut juga menghapus dan membersihkan semua tag-tag poto yang menunjukkan SBY dalam koleksi potonya.

Tindakan ini tentu tidak mencerminkan sikap seorang negarawan dari PM Singapore tersebut. Masalah hubungan bilateral malah diseret ke wilayah pribadi. Sikap ini semakin menambah panjang sikap tidak bersahabat negara mini tersebut dengan Indonesia.

Banyak kebijakan negara singa tersebut yang selama ini menyinggung perasaan Indonesia terutama setelah lengsernya Soeharto. Persahabatan mereka dengan Indonesia selalu dilandasi oleh sikap egoisme mereka. Perjanjian Ekstradisi sampai saat ini masih deadlock karena mereka meminta kompensasi yang tidak masuk akal bagi Indonesia. Padahal sebagai negara tetangga, harusnya Singapore lebih mengedepankan rasa pertemanan dibanding kepentingan lainnya.

Wibawa kita sebagai negara besar di rantau ASEAN seperti dilecehkan oleh kelakuan Singapore tersebut. Presiden kita pernah menjadi pemimpin paling disegani di ASEAN dulu, namun sekarang mereka memandang remeh presiden kita. PM Singapore tidak merasa penting untuk bersahabat dengan presiden kita. Singapore harus diberi pelajaran supaya mereka tidak selalu meremehkan bangsa kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline