Lihat ke Halaman Asli

Kesalahan Obat Anti Inflamasi

Diperbarui: 25 Oktober 2017   22:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halo para pembaca setia kompasiana! Kali ini saya akan membahas topik dengan tema  "Sejauh manakah anda setuju bahwa obat anti inflamasi menghambat pertumbuhan perkembangan otot?"

Apakah anda asing dengan kata-kata "obat anti inflamasi"? Yuk cari tahu!

Inflamasi disebut juga peradangan. Peradangan sendiri adalah respon biologis yang mencoba untuk menghapus sesuatu yang berbahaya. Inflamasi adalah bentuk upaya tubuh untuk perlindungan diri. Tujuan dari inflamasi adalah menghilangkan rangsangan berbahaya termasuk sel-sel yang rusak,iritasi, atau patogen dan memulai proses penyembuhan. Peradangan pun mempunyai gejala yaitu seperti kemerahan, pembengkakan, panas dan lain -- lain.

Nah, bagaimana sih cara kerja inflamasi?

Pertama, sel yang terinfeksi akan mengeluarkan zat kimia, umumnya histamin dan prostaglandin. Zat -- zat ini memicu terjadinya pelebaran pembuluh darah lokal yang meningkatkan aliran darah ke area infeksi dan menyebabkan area tersebut memerah. Dengan adanya sekresi histamin, menyebabkan permeabilitas kapiler meningkat hingga jaringan di sekitarnya membengkak dan munculnya edema. 

Dengan adanya edema, maka mempermudah sel fagosit  (monosit dan neutrofil) untuk berpindah dari aliran darah ke cairan ekstraseluler untuk menyerang bakteri. Neutrofil mengeluarkan (sekresi) zat kimia yang membunuh sel -- sel di sekitar area infeksi. Sedangkan monosit berubah menjadi makrofag dan memakan patogen serta sisa sisa sel yang sudah mati (fagositosis). Makrofag yang menemukan mikroba terkait akan mengeluarkan molekul bernama interleukin-1 yang akan memicu hipotalamus untuk menaikkan suhu (demam).

Nah, jadi obat anti inflamasi adalah obat untuk mengatasi peradangan contohnya peradangan pada sendi, keseleo, sakit kepala, dan lain -- lain. Contoh obat anti inflamasi adalah parasetamol dan ibuprofen. Obat anti inflamasi dibedakan menjadi 2 jenis yaitu steroid dan non steroid.
Apa perbedaan steroid dan non steroid?

Perbedaan yang pertama adalah tujuan digunakannya.

Pada jenis steroid cenderung lebih dini untuk mencegah respon nyeri pada tubuh sehingga cocok untuk jenis trauma atau kerusakan lebih berat. Pada jenis non steroid sifatnya lebih dangkal dan cocok untuk jenis luka dan trauma yang lebih ringan.

Perbedaan yang kedua adalah mekanisme cara kerjanya.

Mekanisme kerja dari obat anti inflamasi non steroid ini fokus pada penghambatan isoenzim COX-1 atau cyclooxygenase-1 dan COX-2 atau cyclooxygenase-2. Enzim ini berperan dalam mendorong proses pembentukan prostaglandin dan tromboksan dari asam arakidonat. Prostaglandin merupakan molekul penting dalam proses mengantar pesan trauma menuju sensor otak dan saraf pada proses inflamasi (radang). Dengan mengasup NSAID, dapat meredakan rasa nyeri atau menjadi fungsi analgesik. Obat anti inflamasi non steroid juga dapat bekerja sebagai anti piretik (untuk membantu mengatasi kenaikan suhu tubuh).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline