Lihat ke Halaman Asli

Zainal Muttaqin

Pena adalah senjata

Puisi Pemuda

Diperbarui: 27 Oktober 2021   22:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto dokumen pribadi, diambil saat melakukan sosialisasi kepada pemilih pemula untuk pemilihan bupati & wakil bupati

Sembilan kali dekade sudah jauh dilalui

Sumpah pemuda menjadi janji
Pemuda mengikat persatuan kebangsaan tanpa sangsi
Kemerdekaan menjadi cita-cita nun suci
Kini revolusi menjadi cerita
Anak muda mulai banyak bergaya tanpa mengenal bangsanya
Akar budaya nun luhur tak lagi diingatnya
Barat disanjung dan dipuja

Wahai anak bangsa...
Tahukah engkau pemikiran dasar kemerdekaan bangsa diilhami oleh pemuda?
Tapi kini kau hanya memangku tangan saja
Tahukah engkau tebusan kemerdekaan adalah darah putera bangsa?
Tapi kini lihatlah dirimu yang menyimpan tubuh dalam kemalasan!

Merdeka ialah sajak indah revolusi
Maka warisilah apinya perjuangannya, jangan abunya!
Segala harapan tergantung pada pundakmu, dalam dadamu, tersimpan di dalam hatimu!
Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya untuk Indonesia raya

Inilah puisi pemuda yang menggalang segala harapan
Angan, cita, gairah dan kekuatan himpunlah menjadi satu untuk Indonesia
Satu bangsa, satu bahasa dan satu tumpah darah Indonesia
Itulah janji kita
Merdeka!!!

(Serang, tiga tahun lampau / 28 Oktober 2018)

Semoga masih relevan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline