Antropologi kepercayaan atau ketuhanan adalah cabang dari antropologi yang mempelajari berbagai bentuk kepercayaan, sistem keagamaan, dan praktik keagamaan di berbagai budaya dan masyarakat. Fokus utamanya adalah pada pemahaman tentang bagaimana manusia memahami dan berinteraksi dengan realitas spiritual, serta bagaimana kepercayaan ini membentuk identitas, nilai, dan praktik budaya dalam masyarakat.
Salah satu bentuk praktik keagamaan yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah ibadah. Dalam kehidupan sehari-hari, mahasiswa sering kali dihadapkan pada berbagai tantangan yang kompleks dan menuntut. Seperti tuntutan akademik yang tinggi, tekanan sosial, hingga dinamika dalam pengembangan identitas pribadi sepertihalnya teman-teman dari program studi televisi dan film dalam memproduksi film, mereka tidak sekedar memfikirkan tentang bagaimana menciptakan film tersebut, namun juga berfikir bagaimana langkah-langkah yang dibuat untuk menciptakan suasana lingkungan kerja yang harmonis, nyaman dan kondusif. Sering kali mereka menemukan situasi-situasi menegangkan antar sesama anggota crew namun dengan kesadaran mereka bahwa mereka semua hanyalah makhluk ciptaan dari yang maha kuasa, maka dari kesadaran tersebut tidak sedikit dari mereka menjadi pemantik dalam menetralisir suasana agar menjadi lebih baik. Begitupun dengan beribadah, mahasiswa dari program studi televisi dan film dalam memproduksi sebuah film tidak sedikit dari mereka saling mengingatkan dan menguatkan dalam beribadah. Dalam menghadapi dinamika tersebut, mahasiswa sering mencari bentuk dukungan dan pegangan yang dapat membantu mereka menghadapi tantangan dan menemukan makna dalam kehidupan mereka. Dalam konteks ini, ibadah sebagai bentuk praktik keagamaan menjadi salah satu aspek penting dalam kehidupan sehari-hari mahasiswa. Ibadah tidak hanya menjadi rutinitas spiritual, tetapi juga menjadi sumber ketenangan, inspirasi, dan motivasi bagi banyak mahasiswa dalam menjalani kehidupan. Ibadah bukan hanya tentang kewajiban, tapi juga tentang membangun koneksi yang lebih dalam dengan Sang Pencipta. Ibadah bagi seorang mahasiswa bukan hanya tentang melaksanakan ritual keagamaan semata, tetapi juga mengandung makna mendalam tentang hubungan dengan Tuhan, pencarian makna hidup, dan pertumbuhan spiritual. Beribadah dapat memberikan rasa kedamaian, kekuatan, dan arah dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Menurut Ustadz Nurhakim, ibadah merupakan kunci keberkahan ilmu yang sedang ditempuh oleh mahasiswa. Ketika mahasiswa mengimbangi perjalanan mencari ilmu nya dengan beribadah, maka ilmu yang didapatkan akan menjadi berkah. Sebaliknya, apabila dalam perjalanan mencari ilmu mahasiswa melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah, maka Allah tidak akan memberikan keberkahan ilmu baginya.
Selain Ustadz Nurhakim, ada salah satu teman kami bernaman Gabriela Hervania yang membagikan pengalamannya selama proses syuting film berlangsung. Ketika ia melaksanakan syuting film bersama teman satu kelompoknya, mereka banyak mengalami kendala, mulai dari hujan deras setiap hari sehingga mereka harus mengeluarkan uang lebih banyak dan menambah hari untuk menyelesaikan film yang mereka kerjakan. Akan tetapi, Gabriela selalu meminta kepada Assistant Directornya untuk memberikan crew waktu beribadah. Berkat ibadah yang dijalankan semua crew termasuk Gabriela sebagai Director film mereka berhasil terselesaikan, bahkan selama proses syuting Gabriela bercerita bahwa crewnya sangat bersemangat dan sukacita dalam menyelesaikan film yang mereka kerjakan walaupun banyak tantangan dan hambatan yang mereka hadapi.
Maka dari itu kita sebagai mahasiswa wajib dalam melaksanakan kewajiban kita sebagai umat beragama dengan beribadah setidaknya kita dapat menciptakan optimisme pada diri kita sendiri dengan situasi dunia yang penuh dengan keraguan dengan beribadah, kita belajar untuk saling berbagi dan menolong, menciptakan lingkungan kampus yang lebih harmonis dan penuh kasih. Di setiap sujud dan doa, ada harapan dan permohonan yang kita panjatkan. Ibadah memberi kita kekuatan untuk menghadapi setiap tantangan yang datang.
Dari keterangan mahasiswa yang telah kami wawancarai memberikan pengalaman atau cerita yang sama tentang analisis yang telah kami paparkan di atas. Maka dapat disimpulkan bahwa konsep beribadah dalam konteks antropologi kepercayaan beragama melibatkan praktik-praktik ritus, simbolisme, dan hubungan manusia dengan alam semesta serta sesama manusia. Praktik beribadah juga memperkuat identitas komunitas, memperkuat nilai-nilai moral, dan membantu individu dalam pencarian makna eksistensial. Melalui studi tentang beribadah, kita dapat memahami bagaimana manusia bereaksi terhadap misteri eksistensi dan bagaimana praktik-praktik keagamaan membentuk identitas sosial dan individu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H