Lihat ke Halaman Asli

Zein Muchamad Masykur

UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Otak Kita Butuh Main-Main, Resensi 'Serius' Buku The Interpersonal Neurobiology of Play

Diperbarui: 20 Juli 2024   22:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Otak butuh Main biar tetep berkembang. Sumber gambar: pexels.com

Bayangkan ini: Anda sedang asyik main ayunan di taman, tiba-tiba ada orang dewasa menghampiri dan bilang, "Hei, tau nggak? Otak kamu lagi berubah tuh!" Pasti Anda bakal mikir, "Nih orang kenapa dah? Lagi enak-enak main juga." Nah, kira-kira begitulah yang saya rasakan pas pertama kali baca judul buku "The Interpersonal Neurobiology of Play" karya Theresa A. Kestly. Serius, judul macam apa ini? Kayaknya lebih cocok jadi judul skripsi daripada buku yang bisa dibaca sambil rebahan.

Tapi tunggu dulu, jangan buru-buru kabur! Ternyata, di balik judul yang bikin kepala puyeng ini, ada cerita yang bikin kita sadar kalau main-main itu penting banget. Bukan cuma buat anak-anak lho, tapi juga buat kita-kita yang udah gede dan suka sok dewasa.

Kestly, yang bukan cuma dokter tapi juga terapis bermain (iya, ada profesi kayak gitu!), ngasih kita pandangan baru tentang kenapa sih kita perlu main. Dia bilang, main itu bukan cuma buat have fun doang, tapi juga punya dampak serius ke otak kita. Jadi, kalau besok bos nanya kenapa kamu main game pas jam kerja, bilang aja lagi "meningkatkan fungsi neurobiologis interpersonal". Dijamin dia bakal bingung dan pergi ninggalin kamu.

Oke, sekarang mari kita bedah isi bukunya. Tapi jangan khawatir, kita nggak bakal pake pisau bedah beneran kok. Cukup pake otak kita yang udah di-upgrade lewat main-main ya!

1. Main itu Serius, Bro!

Kestly mulai bukunya dengan ngejelasin kalau main itu bukan cuma buat iseng-iseng doang. Main itu serius, lebih serius dari skripsi kamu yang udah direvisi 17 kali tapi masih ditolak dosen. Menurut dia, main itu cara otak kita buat "ngobrol" sama dunia luar. Bayangin aja, setiap kali kamu main, sel-sel otak kamu lagi pada pesta pora, bikin koneksi baru, dan upgrade diri. Keren kan?

2. Stress? Main Aja!

Nah, ini nih yang bikin gue excited. Kestly bilang main itu bisa ngilangin stress. Jadi, next time bos kamu bikin stress, ajak aja dia main petak umpet. Kalau dia nolak, bilang aja "Lho, Pak/Bu, ini buat kesehatan otak lho. Masa Bapak/Ibu mau karyawannya pada stress?"

3. Koneksi Antar-Manusia: Bukan Cuma Soal Wi-Fi

Buku ini juga ngebahas gimana main bisa bikin kita lebih connect sama orang lain. Bukan connect kayak di media sosial ya, tapi connect beneran. Jadi, kalau kamu lagi PDKT sama gebetan, coba ajak main UNO bareng. Siapa tau pas dia teriak "UNO!", kamu bisa teriak "I LOVE YOU!" (Tapi inget, resiko ditanggung sendiri ya.)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline